Warga Cirebon, Jawa Barat, dihebohkan dengan beredarnya video tentang 'penggembokan' Keraton Kasepuhan Cirebon yang nekat dilakukan oleh sekelompok orang. Video tersebut sudah tersebar luas (viral) di media sosial (medsos) WhatsApp.

Dalam video yang berudrasi sekitar 40 detik itu, terlihat beberapa orang datang dan melakukan penggembokan di pintu Bangsal Dalem Arum Keraton Kasepuhan Cirebon.


Sekedar diketahui, Bangsal Dalem Arum Keraton Kasepuhan Cirebon sering dipakai sebagai tempat untuk menerima tamu dari Sultan Kasepuhan Cirebon.


Selain itu, beredar juga video yang berisi tentang pengakuan seorang pria dalam video sebelumnya, yang mengklaim bahwa dirinya merupakan keturunan langsung dari Sultan Kasepuhan Cirebon ke-11, yakni Sultan Sepuh XI Radja Jamaludin Aluda Tajul Arifin.


Dalam video yang berdurasi sekitar 1 menit 10 detik itu, pria tersebut juga menyatakan akan mengambil alih kekuasaan Keraton Kasepuhan Cirebon, yang saat ini masih diepegang oleh Sultan Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Adipati (PRA) Arief Natadiningrat.


Kami keturunan asli dari Sultan Sepuh XI Jamaludin Aluda Tajul Arifin. Dengan ini kami menyatakan mengambil alih Keraton Kasepuhan dari tangan saudara Arief," ujarnya singkat dalam video tersebut.


Saat ditelusuri ternyata pria yang ada dalam video itu bernama Rahardjo Djali. Pria ini mengaku sebagai cucu dari Nji Mas Rukiah, istri kedua dari Sultan Sepuh XI.


Menurut Rahardjo, dirinya memang sengaja melakukan penggembokan di pintu Bangsal Dalem Arum Keraton Kasepuhan Cirebon. Sebab, ia merasa kecewa karena kondisi Keraton Kasepuhan Cirebon saat ini tidak terurus dengan baik.


"Saat saya melakukan sidak ke dalam area keraton, saya dapatkan Keraton Kasepuhan sudah rusak yah. Bangsal yang biasa dipakai menerima tamu, saya temukan banyak puntung rokok. Selain itu, di setiap sudut banyak debu yang bertumpuk. Itulah yang jadi pertimbangan saya melakukan tindakan ini, " kata Rahardjo kepada wartawan, Minggu (28/6/2020).


Masih kata Rahardjo, pihaknya sebetulnya sudah berusaha mengajak Sultan Arief untuk berdiskusi, tentang masa depan Keraton Kasepuhan Cirebon. Akan tetapi dari pengakuannya, pihak Sultan Arief tidak menanggapi ajakan itu.


"Saya sudah beberapa kali mengajak Sultan Arief berunding, berembuk, membicarakan bagaimana perkembangan keraton ini kedepannya. Tapi tidak ada tanggapan, " ujarnya.


Sementara itu, hingga saat ini Sultan Arief belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut atas adanya insiden penggembokan pintu Bangsal Dalem Arum Keraton Kasepuhan. Pasalnya ia masih menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Bandung.


Akan tetapi, Sultan Arief mengaku sangat menyayangkan atas adanya insiden tersebut. Ia menilai tindakan itu sudah mencoreng nama baik Keraton Kasepuhan Cirebon.


"Saya masih dirawat di Bandung. Tidak usah diladeni. Bikin malu Cirebon. Nanti saya klarifikasi kalau sudah di Cirebon," tegas Arief.***