Partai Golongan Karya (Golkar) Jawa Barat, menyiapkan sejumlah skenario strategis yang dipersiapkan khusus, menghadapi pesta demokrasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak Desember 2020.
Skenario itu nantinya akan menjadi payung panduan bagi penyusunan berbagai strategi pemenangan para calon kepala daerah yang diusung Partai Golkar.
Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Ade Barkah Surahman mengatakan, skenario khusus itu penting disiapkan mengingat pilkada serentak dilaksanakan pada saat berlangsungnya pandemi Covid-19.
“Diperlukan strategi khusus untuk menghadapi Pilkada Serentak disaat new normal pandemi Covid-19. Ini bukan perkara mudah. Namun kita sangat siap dan tetap optimis. Semuanya sudah kinta antisipasi sesuai dengan protokol Covid-19,” kata Ade Barkah dalam keterangan tertulisnya, Jumat 3 Juli 2020.
Untuk Jawa Barat, Pilkada Serentak 2020 akan digelar di delapan Kabupaten/Kota di Jawa Barat, yang meliupti Kabupaten Indramayu, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Karawang, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Pangandaran dan Kota Depok.
Ade Barkah yang juga merupakan Wakil Ketua DPRD Propinsi Jabar itu mengatakan, dalam kontestasi pilkada serentak nanti, Partai Golkar tidak boleh asal menang tanpa solusi. Golkar harus menang dengan cara-cara terhormat sekaligus membawa solusi untuk mengatasi berbagai permasalahan masyarakat dampak dari pandemi Covid-19.
“Saya tegaskan, Partai Golkar tidak boleh asal menang. Tidak boleh menghalalkan segala cara. Kita harus menang terhormat. Artinya kemenangan Golkar harus disertai dengan berbagai program peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan bangsa. Golkar harus menjadi solusi bagi rakyat dan bangsa,” kata Ade Barkah yang akrab dipanggil dengan sebutan Kang AB tersebut.
Strategi khusus yang disiapkan Golkar Jabar, menurut Kang AB, akan mesinergikan dua aspek mendasar yakni strategi pemenangan dan strategi program sebagai solusi menjawab kebutuhan masyarakat, khususnya dalam menghadapi era “new normal” pandemi Covid-19.
Strategi pemenangan mencakup langkah-langkah strategis, mulai dari penjaringan dan seleksi calon kepala daerah, merancang koalisi strategis dengan kekuatan politik lainnya, menyusun metode kampanye yang sehat, aman, efesien, efektif dan produktif hingga langkah pengamanan saat pemungutan suara.
“Skenario strategi pemenangan telah kita siapkan dengan matang. Sejumlah jurus dan langkah strategis dari awal hingga akhir pilkada akan kita terapkan menyesuaikan dengan protokol kesehatan COVID-19,” ujar Ade Barkah.
Saat didesak untuk menjelaskan jurus-jurus apa saja yang disiapkan Golkar Jabar tersebut, politisi senior tersebut belum bersedia menyebutkannya.
“Itu kan resep rahasia partai. Yang pasti semuanya kita persiapkan dengan matang. Prinsipnya adalah semua skenario pemenangan itu bisa menarik dan meyakinkan masyarakat untuk memlih para kandidat kepala daerah yang diusung Partai Golkar,” kata Ade.
Sementara terkait strategi program, Kang AB mengatakan, pihaknya masih terus menggodok formulasinya sehingga semua program yang diusung Partai Golkar bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Jawa Barat, khususnya dalam menghadapi era new normal dampak pandemi Covid-19.
Khusus untuk propinsi Jawa Barat sendiri, sesuai dengan pernyataan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, istilah new normal disebut dengan istilah AKB (Adaptasi Kebiasaan Baru).
“Program strategis yang kita siapkan secara khusus akan difokuskan pada kesiapan masyarakat Jabar menghadapi “New Normal”. Berbagai program unggulan strategis itu nantinya menjadi bekal para kandidat kepala daerah yang diusung Partai Golkar.
Program itu akan menjadi jawaban berbagai persoalan yang berkembang selama pandmi Covid-19. Program itu juga sekaligus sebagai rencana strategis pembangunan di masing-masing daerah yang menggelar pilkada serentak,” kata Ade.
Dia mengatakan, dalam menyusun program strategis itu, Partai Golkar juga menyerap banyak masukan dari berbagai elemen masyarakat, diantaranya kalangan akademisi dari berbagai kampus terkemuka di Jawa Barat. Pihak lain yang dimintai masukannya adalah kalangan dunia kesehatan meiputi dokter, perawat dan tenaga medis lainnya.
Selain itu, berbagai masukan strategis juga diperoleh dari kalangan praktisi, kalangan dunia usaha, aktifis LSM, tokoh masyarakat, tokoh agama, kalangan milenial, mahasiswa, para guru, seniman, buruh dan kalangan dari dunia profesi lainnya.
“Prinsipnya, kita akan menyerap berbagai masukan dari semua elemen masyarakat di Jawa Barat. Itu kita tempuh sebagai wujud kesungguhan Partai Golkar untuk membangun dan menyejahterakan rakyat Jawa Barat. Saya telah instruksikan semua kader Golkar di Jabar untuk sungguh-sungguh meuwujudkan itu semua. Golkar harus menjadi solusi bagi rakyat Jabar,” ujar dia.***