Bahaya mi instan dan 6 dampak mengerikan ini akan dirasakan tubuh jika sering mengkonsumsinya.

Seperti kita ketahui bersama jika mi instan memang disebut sebagai makanan yang kurang sehat untuk dikonsumsi.

Sayangnya, banyak masyarakat Tanah Air yang begitu gemar mengkonsumsi makanan yang memicu bahaya kesehatan ini.

Seperti yang dialami dr Ryan Thamrin yang sempat identik sekali sebagai pemandu acara Dr. OZ Indonesia.

Dimana pada pertengahan tahun 2017 lalu, dr Ryan Thamrin harus meninggal dunia karena penyakit yang ia alami.

Tak khayal kepergiannya pun sangat mengejutkan banyak pihak, sebab selain karena sering memberikan tips hidup sehat, dr Ryan Thamrin juga meninggal dunia di usia relatif muda yaitu 39 tahun.

Diketahui dr Ryan Thamrin ternyata memiliki riwayat penyakit maag akut akibat dari kebiasaan lamanya.

Hal itu diutarakan langsung oleh sang ibu, Hj. Fahmiah Asad atau Mia Thamrin, dimana ia mengatakan sakit lambungnya sudah terdeksi sejak pemeriksaan di bulan Januari 2017 lalu.

Menurutnya sebelum tenar dr Ryan Thamrin mempunyai kebiasaan mengonsumsi mi instan juga.

Bahaya Mi Instan Buat Dokter Ini Meregang Nyawa, 6 Dampak Mengerikan Ini Akan Dirasakan Tubuh

Ya, sebelum merantau menempuh pendidikan dokter di Yogyakarta, dr Ryan Thamrin gemar menyantap mi instan.

Kebiasaaanya makan mi instan itu pun bertambah ketika dr Ryan Thamrin mengejar mimpi di Ibu kota.

Ditambah saking padatnya jadwal, dr Ryan Thamrin terkadang lupa mengatur pola makannya.

Menurut dr. Krisma Kurnia, Sp.PD, dokter spesialis penyakit dalam, bahaya terlalu sering makan mi instan bagi penderita penyakit maag/lambung bisa menyebabkan penyakit maag semakin kronis dan timbul luka pada lambung akibat peradangan.

"Apalagi jika dikonsumsi secara berlebihan," tambah dokter Krisma Kurnia yang dihubungi Grid.ID melalui sambungan telepon.

Menurut dr. Krisma Kurnia, Sp.PD, mie mengandung natrium atau sodium yang cukup tinggi dan bersifat menetralkan asam lambung sehingga lambung akan mensekresi/mengeluarkan asam yang lebih banyak untuk mencerna makanan.

Jika sudah demikian, lambung akan mengalami pengikisan.

Maag akut dalam istilah medis disebut gastritis akut yaitu kondisi dimana lambung mengalami peradangan atau inflamasi.

Jika kondisi ini dibiarkan, dapat memicu timbulnya komplikasi.

Beberapa komplikasi yang disebabkan oleh penyakit maag antara lain Ulkus peptikum.

Komplikasi Ulkus peptikum adalah kondisi dimana terjadi luka dan kerusakan pada lapisan dinding lambung yang disebabkan oleh asam lambung yang berlebihan sehingga dapat memicu terjadinya perdarahan lambung.

Komplikasi lainny aadalah penyempitan atau obstruksi lambung dan perforasi lambung.

Yang paling parah adalah terjadi kanker lambung.

Beberapa bentuk gastriris kronis dapat meningkatkan risiko kanker lambung terutama jika terjadi penipisan secara terus menerus pada dinding lambung dan perubahan sel-sel di dinding lambung.

JIka terus menerus terjadi maka bisa menyebabkan kematian.

Menurut dr. Krisma Kurnia, dokter yang berpraktik juga di RSJ.Grhasia Yogyakarta, tidak hanya dipicu makanan, sakit lambung juga bisa dipicu oleh masalah psikis penderita.

Kehidupan yang tidak teratur, tertekan dan selalu berada dalam kekhawatiran biasanya juga berimbas pada saluran pencernaan.

Stres membuat hormone adrenalin akan meningkatkan produksi sehingga produksi asam oleh reseptor asetikolin meningkat pula.

Efeknya asam lambung pun meningkat.

Oleh karena itu, dr. Krisma Kurnia, Sp.PD menyarankan agar lambung tidak bermasalah selain dengan mengatur pola makan dan menu sehat, juga yang terpenting adalah menjauhkan dari stress.

Selain masalah lambung seseorang yang sering mengonsumsi mi instan, melansir dari Science Direct yang mempublikasikan beberapa jurnal ilmiah, dapat menimbulkan berbagai macam bahaya kesehatan yang mematikan lain, diantaranya:

1. Tekanan darah tinggi

Beberapa penelitian yang dilakukan di Korea Selatan, menunjukkan bahwa mie instan dapat me nimbulkan peningkatan tekanan darah.

Ditemukan bahwa wanita di usia 18-29 tahun yang mengonsumsi mie instan selama lebih dari 3 kali dalam seminggu mengalami tekanan darah tinggi, dan obesitas.

Hal ini disebabkan karena kandungan sodium bumbu dalam mie instan yang mengandung tinggi garam menyebabkan tekanan darah meningkat drastis.

2. Diabetes

Menurut dokter Simran Saini, seorang ahli gizi pada Rumah Sakit Fortis di New Delhi, kandungan tepung terigu yang sudah melalui proses pemutihan pada mie instan sudah medapat beberapa bahan tambahan.

Dalam tepung terigu terkandung kadar gula yang cukup tinggi, hal ini yang menyebabkan pengonsumsi mie instan secara sering dapat mengalami kegemukan atau obesitas.

Beberapa penelitian di Korea Selatan menyebutkan bahwa mie instan dapat meningkatkan kadar insulin yang dapat berpotensi diabetes.

3. Kerusakan otak

Konsumsi mie instan secara terus menerus dapat menyebabkan kerusakan sel otak.

Menurut hasil penelitian dari Legacy Clinical Research Center, Portland, Amerika Serikat, menyatakan kandungan monosodium glutamate (MSG) juga bahan pengawet yang tinggi dapat berdampak negatif bagi kesehatan otak, seperti pembengkakan dan kematian sel-sel otak.

Hal ini dikarenakan MSG yang terkandung dalam mie instan dalam jumlah besar tidak dapat melewati tepian saraf otak yang mengaliri darah.

Penelitian dari University of Ottawa, Canada, menyatakan bahwa seseorang yang sering menelan MSG akan mengalami gejala sakit kepala, otot tegang, mati rasa, dan kesemutan.

4. Menurunkan nutrisi makanan lain

Sering mengonsumsi mie instan dapat mengalami penurunan asupan protein, kalsium, vitamin C, fosfor, zat besi, niasin dan vitamin A.

Menurut beberapa penelitian yang dilakukan di Korea Selatan, makanan yang sudah kita makan sebelumnya akan cepat hilang nutrisinya ketika kita mengonsumsi mie instan secara rutin.

5. Risiko sindrom metabolik

Selain itu, beebrapa penelitian dari Korea Selatan menemukan bahwa pengonsumsi mie instan memiliki asupan natrium dan kalori yang meningkat.

Mie instan juga dapat meningkatkan risiko sindrom metabolik, suatu kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan stroke.

Sebuah penelitian yang dilakukan di Boston dan Dallas, Amerika Serikat menemukan peingkatan risiko sindrom metabolik pada wanita yang mengonsumsi mie instan lebih dari dua kali seminggu.

Itulah bahaya kesehatan yang ditimbulkan akibat terlalu sering mengonsumsi mi instan.

Melihat penjelasan tersebut, bukan berarti kita dilarang makan mi instan, akan tetapi ini adalah peringatan bagi kita yang sehat agar kita tidak terlalu sering mengonsumsinya.***