Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto memperjelas definisi kontak erat terkait virus Corona. Yuri menuturkan, kontak erat adalah seseorang yang punya riwayat kontak dengan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dan kasus probable.

Selain itu, seseorang yang dianggap melakukan kontak erat memenuhi kriteria kontak dekat tatap muka tanpa perlindungan diri (masker atau face shield), tidak menjaga jarak dalam durasi cukup lama.

"Kita perlu pahami bersama kontak erat kita maknai sebagai orang yang punya riwayat kontak dengan kssus positif atau probable," jelas Yurianto, Kamis (16/7/2020).

"Dan memenuhi kriteria kontak dekat tatap muka tanpa perlindungan tanpa masker face shield dengan kasus konfirmasi dan probable, dengan jarak kurang dari satu meter dan lebih dari 15 menit, ini bisa kontak dekat kategorinya karena berisiko tertular," sambungnya.

Selanjutnya, seseorang yang masuk kategori kontak erat harus memenuhi kriteria kontak fisik dengan kasus terkonfirmasi positif corona dan kasus probable. Semisal bersalaman, pegangan tangan, dan lain-lain.

"Kemudian, orang yang berikan perawatan langsung terhadap kasus probable atau kasus konfirmasi tanpa APD. Ini kelompok kontak dekat. Ini penting dengan survei epidemiologi harus dapat perhatian khusus," tutupnya.

Mengutip Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), kontak erat merupakan istilah pengganti bagi orang dalam pemantauan ( ODP).

Sebagaimana diketahui, pemerintah, Kamis (16/7/2020) mencatat ada penambahan kasus terkonfirmasi positif corona sebanyak 1.574 orang. Dengan demikian, total pasien yang terinfeksi virus ini sebanyak 81.668 orang.**