Semenjak pandemi Corona ditetapkan sebagai wabah nasional, aktivitas ekonomi, pendidikan dihentikan sementara waktu. Akibatnya, sekolah libur, anak-anak di rumah, bermain tak jelas, belajar sekenanya. Berangkat dari keprihatinan tersebut, Sertu Tarmuji, Petugas Bintara Pembina Desa (Babinsa) Desa Majalaya, Kecamatan Majalaya, Karawang itu kini memiliki rutinitas baru, yakni menjajakan buku bacaan kepada anak-anak.

"Saat sekolah libur, saya lihat banyak anak kecil main tak jelas. Kebanyakan asyik main hp. Yang tidak punya HP (handphone) cuma melongo melihat temannya. Saya prihatin, bagaimana caranya agar anak-anak tetap belajar meski tidak sekolah," katanya Jumat (3/7)

Lantas, pria kelahiran Pemalang, 7 April 1971 itu akhirnya mendapat ide untuk membuat lemari buku yang bisa dipasang di belakang motornya.

Ia mengaku terinspirasi oleh pedagang bakso keliling yang mengangkut dagangannya menggunakan motor. "Ide membuat lemari buku itu muncul setelah melihat tukang bakso yang jualan menggunakan motor," ujar ayah dua anak itu.

Awalnya, Tarmudji mengaku was-was, khawatir tak mendapat dukungan, baik dari pimpinan maupun dari masyarakat. Namun nyatanya, idenya itu disambut baik dan dukungan pun mengalir. "Pak Dandim sangat mendukung, lalu Danramil Kota juga sangat mendukung. Terutama dukungan dari istri dan anak-anak. Mereka juga turut menyumbangkan buku-buku, akhirnya saya coba keliling kampung mengedarkan buku dan mengajak anak-anak untuk menggambar," sambungnya.

Selain itu, ia pun mempersilakan anak-anak jika berkeinginan membawa pulang bukunya. "Dipinjem boleh, dibawa pulang boleh, yang penting bermanfaat," katanya.

Diungkapkannya, rutinitas baru ini sudah ia lakoni sejak dua bulan terakhir. Dan hingga saat ini, Tarmuji sudah punya sejumlah penggemar. Kedatangannya kerap ditunggu ibu-ibu, diidolakan anak-anak di wilayah Desa Majalaya. "Sering juga saya ditanyain kalau seminggu gak keliatan. Dan alhamdulillah kalau ide saya ini ternyata disambut baik masyarakat,"  ujar Tarmuji.

Sementara itu, Enis (40) yang mendampingi anaknya, Tomi (6) saat membaca buku-buku yang dibawa Tarmuji mengaku senang. "Kita seneng, soalnya kan sekolah libur, sekarang anak saya bisa belajar bareng lagi sama temen-temennya sambil dipandu pak Tarmuji," ucapnya.

Ia katakan, selama tidak ada aktivitas sekolah, kegiatan anaknya hanya bermain saja. "Makanya kita bersyukur adanya kegiatan perpustakaan keliling ini. Semoga pak Tarmuji selalu diberi kesehatan dan tetap semangat membina anak-anak di sini," jelas Enis. (Rd)