Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mencegah penyebaran Covid-19. Pemprov Jabar juga akan berupaya mengendalikan penularan dengan berbagai strategi.

Menurut dia, salah satu langkah yang diterapkan yakni memperbanyak tes Covid-19 terutama pada orang-orang yang hendak masuk ke Jabar. Untuk itu, Pemprov Jabar telah memfungsikan 600 ambulans menjadi mobil testing Covid-19.

"Jadi siap-siap, kalau misalkan jalan-jalan ke Jawa Barat tiba-tiba dipepet mobil untuk testing dadakan Covid-19 di pinggir jalan. Itu lah tugas kami menjaga kesehatan," kata pria yang akrab disapa Kang Emil ini dalam Webinar Leader Talk iNews bertajuk “Pemulihan Ekonomi Jawa Barat saat New Normal”, Kamis (9/7/2020).

Emil menuturkan, Pemprov Jabar sengaja menerapkan kebijakan ini. Berdasarkan hasil kajian, mayoritas orang terpapar Covid-19 dalam dua pekan terakhir ini merupakan transmisi dari orang-orang yang datang dari luar Jabar.

Menurut dia, menjadi tantangan bagi pemprov untuk memastikan agar kasus ‘impor’ dari luar Jabar tersebut tidak terus terjadi. Terkait itu, orang yang hendak masuk ke Jabar menjadi target pengetesan.

Untuk diketahui, pada Kamis hari ini kasus positif Covid-19 di Jabar melonjak menjadi 4.843 orang atau bertambah 962 dibandingkan hari sebelumnya. Penambahan terbanyak datang dari klaster Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD).

Emil menuturkan, pengendalian Covid-19 juga dilakukan dengan pembatasan-pembatasan. Sebagai contoh, tempat hiburan malam. Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo meminta Emil tak buru-buru membukanya.

"Tadi Pak Doni menelepon saya mengingatkan kami, jangan buka tempat hiburan malam karena pergerakan virus gelombang kedua di Korea dari situ," ucap mantan wali kota Bandung ini.

Selain Emil, hadir dalam Webinar Leader Talk iNews yaitu Wali Kota Bogor Bima Arya, Bupati Kerawang Cellica Nurrachadiana, dan pengamat ekonomi Acuviarta Kartabi.**