Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Said Abdullah menyoroti kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang akan mempermanenkan kegiatan belajar secara jarak jauh. Menurutnya kebijakan itu sangat tidak efektif, apalagi bagi daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).

"Apakah ke depan pola sama dengan cara school from home?" tanya Said kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim di Ruang Rapat Banggar DPR RI, Jakarta, Rabu (15/7/2020)

Dia mengatakan, pola-pola pembelajaran seperti ini sangat membutuhkan dukungan teknologi dan juga listrik. Sementara, tidak semua daerah memiliki jangkauan teknologi seperti internet dan aliran listrik yang terjangkau.

"Tapi Pak Nadiem masih 17% tidak teraliri listrik daerah. Contoh nyata Sumenep di Madura, 287 desa, 34 desa tidak ada listrik," kata dia.

Said meminta Nadiem untuk mempertimbangkan kembali kebijakan tersebut. Terlebih, dalam situasi seperti saat ini, banyak masyarakat yang kesulitan baik secara teknis maupun ekonomi.

"Kemudian kebijakan apa yang akan diambil oleh Menteri pendidikan Nasional Pak Nadiem yang ganteng, muda, smart, mari tunjukan sekarang. Sebab orang itu diuji ketika wabah pandemi seperti ini," katanya.

Dia pun meminta agar Nadiem juga memberi bantuan bagi pelajar yang tidak bisa memblei pulsa akibat belajar lewat dari online.

"Karena banyak yang enggak bisa beli pulsa jadinya susah belajar," tandasnya**Sindo