Partai Golongan Karya menargetkan kemenangan sebanyak 60 persen dari 270 daerah yang melaksanakan pemilihan kepala daerah serentak tahun ini. Golkar boleh mengusung kader partai lain asal hasil surveinya tinggi.
Target kemenangan ini disampaikan oleh Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Agung Laksono saat berkunjung di Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (4/7). "Di 270 daerah yang serentak melaksakan pilkada tahun ini, kami menargetkan menang 60 persen," ucapnya.
Agung menyatakan target ini dinilai penting karena Golkar ingin berada di dalam pemerintahan daerah. Hal Ini untuk mewujudkan salah satu karakteristik Partai Golkar yakni turut serta dalam pembangunan bangsa dan negara.
Karena itu, Partai Golkar ingin memosisikan diri sebagai mitra dan pendukung pemerintah. "Soal kandidat, Golkar terbuka. Jadi tidak harus dari kader partai," katanya.
Namun, menurut dia, dukungan Golkar ini harus diberikan pada kandidat dengan rekam jejak jelas. Salah satu syaratnya, kandidat itu harus dikehendaki oleh rakyat berdasarkan hasil survei.
Survei itu pun harus digelar lembaga resmi sehingga hasilnya bisa dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, pilihan dan dukungan Golkar ke kandidat tersebut sesuai penilaian objektif.
"Golkar ingin menghilangkan presepsi bahwa kandidat yang diusung partai bukan konco dewe (teman sendiri) atau NPWP, nomor piro wani piro (nomor berapa berani bayar berapa)," ujarnya.
Untuk DIY, Agung meminta Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar mampu meraih setidaknya dua kemenangan di tiga kabupaten yang menyelenggarakan pilkada. "Soal strategi, itu rahasia dapur kami. Yang penting, jaga soliditas dan kekompakan di tubuh partai," katanya.
Ketua DPD Partai Golkar DIY Gandung Pardiman melihat target kemenangan yang ditetapkan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar sangat realistis. "Terlebih DIY. Kami akan berusaha dan berjuang untuk mewujudkannya," kata Gandung.**#