Proses tracing atau pelacakan warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim), digencarkan.

Sebanyak 101.532 warga Surabaya telah melakukan rapid test. Dari jumlah itu, 24.975 orang telah dilakukan swab test. Hasilnya, 7.159 pasien positif Covid-19.

Tracing dengan cara swab test melibatkan satgas gabungan terdiri dari personel Satpol PP, Linmas, kelurahan, Babinsa dan Bhabinkamtibmas,demikian dikutip dari laman pojoksatu

Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya Febria Rachmanita mengatakan tracing warga terkonfirmasi Covid-19 di Surabaya semakin masif dan efektif setelah dibantu satgas gabungan.

“Jadi, Puskesmas bisa melakukan analisa dari tracing yang dilakukan oleh satgas. Setelah itu tinggal mentreatmen,” kata Febria Rachmanita di Surabaya, Jumat (10/7).

Dijelaskan, jika selama ini satu pasien terkonfirmasi dilakukan tracing sebanyak 25 orang, kini sudah bisa lebih banyak dari itu.

Bahkan, kata dia, saat ini satu pasien terkonfirmasi sudah bisa dilacak 50 orang yang kontak erat dengan pasien terkonfirmasi itu.

“Karena kami melakukan tracing tidak hanya keluarga, tapi juga tetangga hingga tempat kerjanya kita tracing. Ini sangat penting untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini,” ujarnya.

Febria juga menjelaskan proses tracing yang dilakukan saat ini yakni jika ada satu pasien terkonfirmasi Covid-19, maka para petugas ini akan memetakan orang-orang yang kontak tersebut, seperti halnya untuk ring satu atau orang yang kontak erat dengan pasien langsung dilakukan swab test atau tes usap, bukan rapid test lagi.

Kemudian untuk ring dua atau orang yang kontak namun tak terlalu erat, mereka dilakukan rapid test terlebih dahulu. Jika reaktif maka langsung di swab.

“Kenapa kami langsung swab orang yang kontak erat? karena yang di ring satu ini risikonya lebih besar. Untuk ring dua jika hasil rapid test reaktif, maka langsung di swab,” ujarnya.

Ia juga memastikan bahwa masifnya tracing ini bukan hanya karena penambahan tim tracing dengan bantuan satgas itu. Namun juga karena kekompakan dan solidnya para petugas dalam berkoordinasi dengan petugas tracing lainnya di masing-masing wilayah.

Febria mengambil contoh misalnya di Surabaya Utara ada warga terkonfirmasi yang kemudian bekerja di Surabaya Pusat. Maka tim tracing yang ada di Surabaya Utara langsung koordinasi dengan tim tracing di Surabaya pusat untuk melacak.

“Begitu seterusnya. Untuk saat ini yang paling banyak tracing memang Surabaya Pusat karena banyak perkantorannya,” katanya.

Selain itu, ia juga memastikan bahwa dengan semakin masifnya tracing yang dilakukan pemkot, akhirnya jumlah rapid tes dan swab test di Kota Surabaya juga semakin meningkat.

Berdasarkan data terbaru hingga Rabu (8/7), total kumulatif rapid test mencapai 101.532 orang. Rapid tes itu dilakukan oleh Pemkot Surabaya melalui Puskesmas, bantuan dari BIN, dan beberapa rumah sakit dan laboratorium rujukan pemeriksaan Covid-19.

“Makanya jumlahnya sangat banyak,” katanya.

Sedangkan untuk total swab, total kumulatif sebanyak 24.975 orang. Dari angka tersebut, ia memastikan angka yang sudah keluar hasilnya sebanyak 24.659 jiwa.

Dari 24.659 itu, 7.159 pasien di antaranya terkonfirmasi atau positif Covid-19, kemudian 17.297 orang sisanya negatif serta 203 orang invalid.

“Jadi, persentasenya yang positif 29,03 persen, dan yang negatif 70,14 persen, kemudian invalidnya 0,82 persen,” katanya.***