Partai Golkar DIY menegaskan penolakannya terhadap Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (HIP). Penegasan ini disampaikan oleh Ketua DPD Golkar DIY Gandung Pardiman di hadapan sejumlah petinggi partai berlambang pohon beringin itu di Grha GPC Imogiri, Bantul,Sabtu (4/7/2020).

Sejumlah petinggi partai seperti Agung Laksono, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Roem Kono hadir di Grha GPC dalam rangka Pembekalan dan Pelantikan Dewan Pertimbangan DPD Partai Golkar DIY serta Pelantikan Pimpinan Daerah KPPG dan APMG DIY Masa Bakti 2020-2025.
Dengan berapi-api Gandung menyebut Pancasil sudah final. Anggota DPR RI ini menyebut dirinya tidak bisa tidur melihat Pancasila berusaha diperas menjadi Trisila dan Ekasila. “Golkar anti kilafah, Golkar anti komunis,” teriak Gandung.
Gandung menyebut Pancasila bukan jeruk yang bias diperas-peras. Gandung juga memastikan tidak benar jika Partai Golkar mendung RUU HIP. “Itu hoaks,” tegasnya.
Gandung bahkan menyebut dirinya mendapat kiriman pesan WhatsApp dari sejumlah kader senior Golkar yang menyatakan apabila Partai Golkar nekat mendukung HIP maka para kader senior ini akan keluar dari Golkar.
”Inilah yang membuat kita bersuara keras. Kami tegaskan, tidak ada kata mundur dalam rangka memperjuangkan Pancasila. Ikrar Pancabakti roh kejuangan kita,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu Gandung meminta TNI Polri tak ragu untuk turun tangan jika Pancasila mau diubah. “Saya siap dorong TNI Polri ambil alih. Jangan sampai Pancasila terpapar komunis dan khilafah,” tegasnya.
Seminggu lalu di tempat yang sama, Ketua DPD Golkar Gandung Pardiman juga mengumpulkan ratusan orang. Jumlahnya bahkan hampir seribu orang. Ratusan orang yang tergabung dalam Gerakan Pasukan Anti Komunis (Gepako) itu secara tegas menolak Pancasila diperas menjadi Trisila dan Ekasila seperti dalam RUU HIP.
Sementara itu dalam sambutanya Ketua MPO Kasgoro 1957 Agung Laksono mengatakan pimpinan Trikarya telah melakukan pembicraan dengan ketua umum dan meminta untuk mencabut dukungan Partai Golkar terhadap RUU HIP. “Tidak hanya ditunda targetnya dicabut dari prolegnas,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu Agung Laksono mengatakan RUU HIP tidak perlu dilanjutkan lagi. Jika ada keinginan untuk memperkuat Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) maka bisa dibuat RUU sendiri yang terpisah. Hal yang sama juga disampaikan oleh Roem Kono. Menurutnya Pancasila itu sudah final tidak perlu dipermasalahkan lagi. Roem Kono juga menyatakan menolak RUU HIP.**#