Rektor Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) yang baru menjabat seumur jagung itu mendapatkan sejumlah kritikan dari masyarakat. Salah satunya Bidang Pendidikan Karang Taruna Kabupaten Karawang, Nurhadi.


Kepada wartawan, Sabtu (18/7/2020), Nurhadi mengatakan, adanya kebijakan uang pangkal yang di berlakukan oleh rektor Unsika sangat membebankan masyarakat Karawang. Alasannya mayoritas mahasiswa yang mendaftar ke Unsika masih di dominasi oleh masyarakat Karawang.

"Di tambah lagi uang kuliah tunggal pada jalur mandiri sangat tinggi. Itu menjadi sorotan publik," katanya.

Nurhadi menuding rektor Unsika tidak memahami kondisi ekonomi masyarakat Karawang di tengah pandemi dan tidak memiliki rasa nurani kemanusiaan.

Pasalnya uang pangkal yang begitu tinggi dan bertujuan mengundang masyarakat yang kaya untuk daftar ke Unsika sangatlah tidak elok.

Penerimaan jalur mandiri di Unsika pada tahun ini tidak menunjukkan keberpihakan pada masyarakat kelas ekonomi rendah dan tidak adanya transparansi pada jalur mandiri ini.

"Kami, karang taruna Kabupaten Karawang sudah melakukan kajian atas kebijakan rektor Unsika terkait uang pangkal," tandasnya.

Sebelumnya mahasiswa Unsika sendiri sempat ramai dipublik mengkritisi hal demikian. Namun sampai berita ini diredaksi belum ada penjelasan resmi atas hal itu.***