Untuk memutus rantai penyebaran Virus Corona, warga biasa melakukan berbagai pencegahan dengan cara meningkatkan kebersihan lingkungan dan pribadi seperti mencuci tangan hingga mendisinfektan pakaian, alat makan, atau pojok-pojok ruangan. Namun, bagaimana dengan peralatan Makeup?
foto ilustrasi

Meski mungkin tidak banyak orang yang memikirkan tentang hubungan kebersihan Makeup dengan wabah, tetapi ahli justru menjelaskan bahwa alat-alat rias ternyata bisa menjadi 'ladang' bagi penularan Virus Corona.
Perhatian kebersihan Makeup dengan penularan virus ini dengan tegas disampaikan oleh salah satu ahli dermatologist atau dokter kulit kenamaan Austin, Amerika Serikat (AS), Adam Mamelak. Dalam analisisnya, Mamelak memberikan alasan cukup sederhana, yaitu bahwa alat Makeup sangat erat kaitannya dengan wajah.
Seperti diketahui, wajah adalah sarana empuk bagi penyebaran Virus Corona lantaran manusia cenderung gemar menyentuh bagian tubuh ini dengan tangan mereka. Padahal, tangan merupakan bagian tubuh yang berpotensi besar membawa kotoran, patogen, hingga virus.
"Tabung riasan plastik, botol, dan 'compact' bisa menjadi perhatian utama dalam penularan virus lantaran menyentuh hingga menggaplikasikan Makeup ke wajah bisa menjadi cara yang sangat nyata untuk menularkan virus," terang Mamelak.
Meski masih belum ada penelitian untuk menunjukkan berapa lama virus dapat bertahan pada alat Makeup, tetapi pendapat Mamelak ini patut menjadi perhatian tersendiri. Pasalnya, penelitian memang telah menunjukkan bahwa Virus Corona mampu bertahan setidaknya hingga 24 jam di atas permukaan kardus, serta 2-3 hari di permukaan stainless steel hingga plastik.
Sedangkan seperti diketahui, sebagian besar produk Makeup datang dalam kemasan plastik atau kardus. Banyak pula alat-alat rias yang juga terbuat dari stainless steel.
Tidak hanya itu, ahli kimia kosmetik Vanessa Thomson juga menjelaskan bahwa meskipun bahan pengawet pada peralatan rias sementara waktu bisa mencegah pertumbuhan bakteri atau jamur, tetapi bahan tersebut justru diklaim tidak mampu melindungi Virus Corona.
"Bahan pengawet terutama mencegah kontaminasi bakteri dan mungkin tidak melindungi terhadap virus," ucap Thomson.
Kemudian, bagaimana strategi jitu untuk membersihkan peralatan Makeup agar tidak jadi sumber penularan Virus Corona?
Untuk menjawab pertanyaan ini, Aragona Giuseppe, penasihat medis dari Prescription Doctor menyampaikan bahwa hal utama yang perlu diperhatikan adalah pentingnya membersihkan produk rias untuk bibir, seperti lipstik serta lip liner.
"Produk bibir sangat berisiko, karena lipstik dan lip liner adalah gerbang alami menuju saluran pernapasan Anda," jelas Giuseppe.
Selain lipstik dan lip liner, Giuseppe juga menyampaikan bahwa produk lain yang tidak kalah penting untuk diperhatikan adalah lip balm. Pasalnya, meski Giuseppe juga mengamini kesulitan untuk menentukan rentang waktu hidup SARS-CoV-2 pada item perawatan bibir, tetapi lip balm yang disimpan dalam ruang kecil nan lembap bisa memudahkan partikel virus untuk bertahan lebih lama.
Sementara Giuseppe lebih memperhatikan produk bibir, dokter mata Yuna Rapoport justru lebih menekankan pada kebersihan alat-alat rias untuk mata.
"Saya mengkhawatirkan lebih banyak infeksi lain karena COVID-19. Karena kita tahu bahwa virus itu bisa menginfeksi permukaan mata melalui membran mukosa konjungtiva dan melalui air mata."
Karena itu, Rapoport pun menyarankan para pengguna alat Makeup untuk mengoleskan riasan mata sebelum keluar rumah. Tidak hanya itu, Rapoport juga mengimbau agar warga bisa menyimpan produk mata di rumah untuk mengurangi risiko infeksi.
"Misalnya, jika Anda merias wajah di mobil Anda (atau di kamar mandi umum), Anda dapat menyentuh permukaan yang terkontaminasi, lupa membersihkan tangan, secara tidak sengaja menyentuh riasan dan kemudian menyentuh wajah Anda lagi," tambah Rapoport.
Kemudian, selain mengamati kebersihan tangan untuk mengurangi risiko infeksi saat merias wajah, Rapoport juga menyarankan untuk mengganti produk mata terutana ketika sudah mencapai tanggal kedaluwarsa. Dalam hal ini, Rapoport pun mengungkap bahwa waktu terbaik untuk membuang produk mata adalah setengah dari waktu kadaluwarsa.
"Idealnya, maskara dan eyeliner harus diganti setiap tiga bulan, dan eyeshadow dapat diganti setiap enam bulan," lanjut Rapoport sembari mendesak warga untuk segera membuang produk jika melakukan kontak langsung dengan COVID-19.
Kemudian apakah kita bisa mendisinfektan alat-alat Makeup?
Jawabannya tentu adalah iya. Namun, untuk hal ini, Giuseppe menyarankan agar mendisinfektan produk rias setiap hari atau setelah setiap penggunaan alat Makeup.
Bahan yang bisa digunakan bisa berupa larutan antibakteri atau alkohol yang kemudian dilap atau disemprotkan langsung ke alat-alat atau produk Makeup.
"Anda dapat membersihkan lipstik atau Chapstick dengan tisu dan larutan alkohol. Kemudian, cukup gosok larutan dan gosok bagian atas dan samping lipstik dengan mengunakan tisu. Ini bisa membersihkan permukaan luar (alat Makeup) yang telah terpapar," terang Giuseppe.
Sementara itu, selain memastikan kemasan luar produk aman serta disimpan dalam wadah kedap udara, dokter kulit Joshua Zeichner juga menyarankan untuk membersihkan kuas serta spons Makeup. Dalam penjelasannya, Zeichner meminta agar segera mencuci alat-alat tersebut segera setiap kali selesai digunakan.
"Mengingat kedekatan kuas Makeup melalui hidung dan bibir Anda, saya sarankan untuk ekstra hati-hati dan mencuci kuas Anda," kata Zeichner.
Kemudian tentang cara mencucinya, dokter kulit Susan Massick menyampaikan bahwa air sabun hangat sudah cukup untuk membunuh virus.
Massick menambahkan pemakaian masker adalah wajib, maka para pemakai alat Makeup bisa meminimalisir penggunaan riasan. Pasalnya, menurut Massick, riasan Makeup hanya akan memicu lebih banyak kontaminasi virus ke permukaan masker.
"Jika Anda ingin mengenakan masker, minimalkan penggunaan alas bedak dan lipstik karena itu akan dengan mudah menempel ke topeng Anda," tambahnya.**