Proses penerimaan mahasiswa baru politeknik negeri melalui Seleksi Bersama Masuk Politeknik Negeri (SBMPN) tahun 2020 resmi diumumkan pada 4 Juli 2020. Pasca diumumkannya hasil SBMPN, tercatat ada empat prodi program studi (prodi) yang menduduki peringkat atas dengan peminat tertinggi, yaitu: Program Studi Akuntansi, Administrasi Bisnis, Manajemen Bisnis dan Teknik Informatika.
 
“Ternyata masyarakat menaruh kepercayaan yang besar pada prodi-prodi bernuansa bisnis dan ekonomi, seperti Akuntansi, Administrasi Bisnis dan Manajemen Bisnis. Masyarakat menganggap kebutuhan akan alumni prodi ini banyak dibutuhkan, terutama dalam membangun perekonomian di Indonesia,” ujar Wikan Sakarinto, Direktur Jendral (Dirjen) Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
 
Prodi lain yang juga tak sepi peminat adalah Program Studi Teknik Informatika. Perkembangan teknologi yang kian pesat, terutama yang berhubungan dengan informasi dan komputer ditengarai menjadi alasan kenapa prodi ini banyak dipilih. Di samping prediksi bahwa kebutuhan tenaga kerja pada empat prodi itu masih sangat tinggi.
 
Wikan menyampaikan jika masyarakat juga mulai melirik peluang-peluang yaitu dengan membangun bisnis/usaha, membuka dan mengatur usaha, keuangan, serta dokumentasi dengan baik secara offline dan online.
 
“Tak hanya itu lulusan yang mampu membuka usaha yang kreatif, inovatif barbasis IT dan menciptakan lapangan kerja akhir-akhir ini juga dibutuhkan. Selain memberi ruang berkembangnya industri kreatif, juga diharapkan mampu meningkatkan ekonomi masyarakat,” terang Wikan.
 
Wikan berharap ke depannya pemerintah dapat mengakomodir peminatan ini melalui kebijakan-kebijakan strategis dalam rangka pengembangan pendidikan vokasi di Indonesia. Selain itu, perguruan tinggi akan mendukungnya melalui kerja sama dan kolaborasi serta pengembangan inovasi seiring dengan kemajuan sektor industri.
 
Pada kesempatan berbeda, Direktur Pendidikan Tinggi Vokasi, Benny Bandanadjaya, antusias dengan kenaikan jumlah pendaftar SBMPN 2020 ini. Ia mengatakan dengan bentuk pembelajaran di Pendidikan Tinggi Vokasi, sebagian besar praktik akan sangat mendukung lulusannya untuk menjadi ahli dan terampil dalam bidangnya masing-masing.
 
“Harapannya dengan lahirnya banyak lulusan-lulusan politeknik dengan kompetensi dan keahlian di bidang ekomomi dan IT, maka lulusan politeknik akan dapat ikut mendorong meningkatnya perekonomian Indonesia dan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara umum.” ujar Benny.
 
Sebagai informasi, menurut Zainal Arief, Ketua Forum Direktur Politeknik Negeri Se-Indonesia (FDPNI)  sekaligus Ketua SBMPN tahun ini menyampaikan bahwa sejak dibuka pendaftaran pada tanggal 19 Mei - 25 Juni 2020, tercatat jumlah 114,532 siswa yang mengikuti seleksi jalur SBMPN.

“Jumlah ini meningkat dibandingkan dengan tahun lalu. Bahkan di beberapa politeknik peningkatannya hampir 100 persen,” terang Zainal.
 
Melihat animo pendaftar yang meningkat tajam, menunjukkan betapa masyarakat makin menaruh harapan tinggi pada pendidikan vokasi di Indonesia. Peminatan memang sering dikaitkan dengan ketersediaan lapangan pekerjaan dan prospek ke depan lulusan. Itu juga sepertinya menjadi alasan mengapa jenjang pendidikan yang kebanyakan dipilih pendaftar adalah Diploma III atau Sarjana Terapan dibandingkan dengan Diploma III.***ts