Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPM-Desa) Jawa Barat, Bambang Tirtoyuliono mengatakan, ada 5.312 desa yang berada di Jabar dengan kondisi sumber daya yang berbeda-beda.

Kadis Bambang

Mulai dari desa berpotensi wisata, desa pertanian, desa kehutanan, desa pesisir, desa perikanan tangkap, sampai ada desa yang memiliki potensi industri dan jasa.

"Di Jabar tahun 2020 ini, alhamdulillah yang jumlah desa mandirinya itu sudah ada 270 desa mandiri yang target di dalam RPJMD kita hanya 98 di tahun 2020, ini cukup signifikan. Kemudian alhamdulillah juga sudah tidak ada lagi di Jabar itu yang namanya desa sangat tertinggal, sudah tidak ada. Tinggal ada yang yang tertinggal," kata Bambang, di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (18/8/2020).

Ia juga mengatakan, pihaknya tengan menggenjot sebanyak 121 desa yang masih berstatus desa maju dan berkembang.

"Jadi strata yang paling rendah di Jabar itu hanya tinggal yang tertinggal saja, jumlahnya juga tinggal sedikit, sekitar 121 desa di dominasi oleh yang maju dan berkembang," tambahnya.

Bambang menilai, kenaikan yang begitu signifikan dan cepat ini salah satu di antaranya disebabkan kontribusi patriot desa. Mereka ini bisa berinteraksi dengan semua komunitas yang ada di desa dan mampu menggali berbagai potensi di desa.

"Bukan hanya potensi sumber daya yang ada kolerasinya dengan soal peningkatan keekonomian tapi potensi sosialnya kaya gimana. Kalau misalnya terjadi konflik bagaimana untuk bisa menghindari, atau meminimalisir adanya konflik, termasuk diantaranya kita mintakan untuk melakukan edukasi dan sosialiasasi dengan penanganan Covid ini," jelasnya.

Bambang menyebut, di tahun 2019 telah ada 110 patriot desa yang di tempatkan di 50 desa di 10 kabupaten sewilayah Jabar.

Sedangkan untuk di tahun 2020 ini, kata Bambang, pihaknya akan menghadirkan 330 patriot desa lagi.

"Selain ada patriot desa, di desa juga ada yang namanya pendamping lokal desa (PLD) jumlahnya itu cukup signifikan, kira kira ada 2.408 orang," ucapnya.

Menurutnya, dari sekitar 50 juta penduduk yang ada di Jabar, 35 juta jiwa di antaranya tinggal di desa. Nantinya, mereka akan membantu PLD menerapkan Pergub 60 tahun 2020 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dan pengenaan sanksi terhadap pelanggarnya,dikutip pelitakarawang.com dari Jabarnews.

"Artinya saling melengkapi antara PLD dengan patriot desa. Berkenaan dengan Covid ini, dengan jumlah penduduk yang sangat luar biasa banyak sekitar 35 juta jiwa yang ada di desa, mereka ini hadir untuk mengedukasi, untuk mensosialisasikan AKB," tutupnya.**