Ketua Satgas COVID-19, Letjen TNI Doni Monardo, menegaskan dirinya tak ingin lagi mendengar masih adanya polemik di tengah masyarakat berkaitan dengan penularan virus corona.

Sebab belakangan ini, masyarakat dibuat heboh dengan pernyataan sejumlah publik figur yang menyatakan jika COVID-19 adalah sebuah rekayasa dan konspirasi.

Doni M

"Supaya kita lima bulan ini betul-betul melakukan berbagai langkah, kita engga mau dengar lagi masyarakat tidak patuh protokol kesehatan, bilang COVID adalah rekayasa dan konspirasi," kata Doni dalam acara webinar Kampanye Gerakan Pakai Masker, Minggu (9/9).

Selain itu, Doni juga tidak ingin pihaknya masih mendengar adanya kasus pengambilan paksa terhadap jenazah positif COVID-19. Karena hal itu dapat menyebabkan kasus baru penularan virus corona.

"Padahal sudah diputuskan oleh laboratorium positif, maka perlu pendekatan yang tepat oleh tokoh masyarakat dan adat setempat," ucap Doni.

Doni yang juga menjabat sebagai Kepala BNPB itu juga meminta seluruh pihak ikut terlibat aktif dalam memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat terkait bahaya COVID-19.

Masyarakat juga diminta untuk tetap menerapkan protokol kesehatan agar mengurangi risiko tertular dari virus corona.

"Hari ini kita harus sesuaikan yang banyak diminati oleh masyarakat lewat apa? Bisa TV, radio, instagram, YouTube, FB apa saja harus kita lakukan lewat darat, udara, fisik, galakkan," tutur Doni.

"Sekarang setiap hari setiap orang harus bisa ajak agar patuh protokol termasuk upaya sosialisasi pakai masker, jaga jarak, cuci tangan, olah raga teratur, tidak boleh panik karena imun akan turun, dan terkahir makan bergizi dan sehat," tutupnya.*