Sebagai pemecah kebuntuan, DPP PDI Perjuangan (PDIP) diminta memutuskan Puti Guntur Soekarno sebagai calon Wali Kota Surabaya.

Permintaan itu dilontarkan Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya 2005-2010 Saleh Ismail Mukadar, Sabtu (29/8/2020).

"Bila DPP PDI Perjuangan jeli melihat situasi jalan keluar terbaik adalah menurunkan Puti Guntur Soekarno," pinta Saleh tertulis.

Puti Guntur Soekarno di Pilwali Surabaya 2020

Bila yang diusung cucu Presiden Soekarno yang pernah mencalonkan wakil gubernur (cawagub) Jatim berpasangan dengan Gus Ipul itu maka Wali Kota Tri Rismaharini, kata Saleh, akan menerimanya.

"Lalu dipasangkan dengan siapa pun sekalipun bukan dengan Eri (Eri Cahyadi), pasti akan diterima oleh Risma," jelasnya.

Bagi politisi mantan wartawan ini menurunkan Puti ke Surabaya selain menghindarkan menyelesaikan persoalan perbedaan antara DPP PDIP dengan Risma, juga menyatukan faksi-faksi dalam PDI Perjuangan yang ada di Surabaya. Puti saat jadi cawagub, dikalahkan Khofifah yang duet bersama Emil Dardak.

"Sehingga peluang menang dan tetap mempertahankan hegomoni partai ini di Surabaya guna memelihara dan merawat keberagaman dan toleransi bisa terus dilanjutkan," terangnya.

Saleh juga menyayangkan jika PDI Perjuangan melepas Risma. Karena ketika Risma dilepas, jelas Saleh, secara otomatis PDI Perjuangan juga melepas aset sosial yang telah dibangun Risma selama sepuluh tahun,dikutip Kumparan.

"Dalam kondisi seperti saat ini adalah kerugian terbesar bagi PDI Perjuangan baik untuk kepentingan Surabaya maupun kepentingan nasional," Saleh memastikan.

Saleh menilai Risma akan digoreng oleh lawan politik PDI Perjuangan di tingkat nasional untuk menjadi salah satu pesaing presiden mengingat Gubernur DKI yang selama ini dijagokan elektabilitasnya tidak pernah bisa melebihi Ganjar Pranowo.***