Selain dialog yang tanpa dihadiri Bupati soal kejelasan Pilkades Karawang, rencana Pilkades mundur 1 - 2 bulan membuat para Kades incumben mulai "Hareudang". Beredar kabar, internal forum pengurus yang beranggotakan para Kades di Karawang, mulai retak "pilihan politik" sebagai efect ketidakjelasan Pilkades sampai Bansos JPS Pemkab yang baru turun sekali. 


"Internal mulai hareudang, karena para Kades incumben dan mungkin lawan juga ingin kepastian. Makannya, Apdesi sempat ingin dialog sama Bupati. Bukannya di temui, eh malah bareng Asda 1, padahal ini menurut kami penting, "Kata Kades yang meminta di rahasiakan namanya kepada pelitakarawang.com baru-baru ini. 

Ketidaktegasan Ibu Bupati, bukan soal menyikapi Pilkades saja yang sesekali membuat gaduh dan banjir keluhan beberapa Kades. Tetapi juga soal anggaran JPS Covid-19 yang semakin tidak jelas juntrungannya. Sebab, di saat Bansos lain sudah turun lebih dari tiga tahap, masyarakat yang dapat bantuan Pemkab yang konon dari recofusing, justru baru sekali saja, sementara para Kades bingung menjelaskannya kepada masyarakat. Atas kegaduhan ini, beberapa kades yang sebelumnya simpati, jadi terkesan ada selentingan mau tarik mundur dukungan Pilkada, bisa Golput dan atau bahkan ke Paslon lain. "Ini adalah resiko politik, justru saya ingin Ibu Bupati pertegas supaya bisa mengembalikan simpati para Kades yang tengah genting berharap lebih soal Pilkades dan JPS, " Tambah Sumber.

Menyikapi kegaduhan internal para Kades, Wakil Ketua Apdesi Karawang, R Ombi mengatakan, terlalu jauh kekecewaan para kades jika di tarik pada urusan Pilkada. Yang jelas pesannya, siapapun orang yang memangku jabatan apalalagi berurusan dgn publik wajib berbuat baik dan beramal soleh. "Pangkal Perjuangan adalah doa pergerakan, perjuangan adalah silaturahmi. Penunjang perjuangannya adalah pengorbanan untuk mencapai cita-cita, barangkali itu, " Sindirnya.

Sekretaris Apdesi Karawang, Alex Sukardi mengaku tidak tahu menahu soal dukung-mendukung dan atau tarik menarik dukungan soal Pilkada sebagai efek kebuntuan pelaksanaan Pilkades dan atau Bansos JPs. "Saya tidak mau masuk ke ranah itu, sebab APDESI jelas harus netral, " Pungkasnya. (Rd)