Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan baru saja merilis versi terbaru dari aplikasi Satu Data Pendidikan Indonesia yang disebut dengan Dapodik. Dalam versi terbaru ini, antara lain dilengkapi dengan fitur tarik data.
Versi terbaru 2021.a ini telah menggabung dua database yang sebelumnya dipisah antara Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Masyarakat (Dikmas) yang disebut Dapodik PAUD Dikmas, dengan basis data Pendidikan Dasar dan Menengah yang disebut Dapodikdasmen.
Hal itu disampaikan oleh Nafis Khairul Huda dari Tim Dapodikdikdasmen Kemendikbud dalam webinar yang diselenggarakan pada Jumat, 28 Agustus 2020.
Dapodik

Menurut Nafis, fitur tarik data pada versi terbaru ini memungkinkan sekolah untuk menarik data yang terlanjur diunggah, namun ada hal-hal yang perlu dikoreksi lagi.
Selain ini, Dapodik terbaru ini digunakan untuk semua jenjang pendidikan (PAUD, Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah, dan Kesetaraan)
Nafis juga menjelaskan, pengiriman data kini menggunakan sinkronisasi dengan memakai akun kepala sekolah.
"Ini supaya kepala sekolah juga ikut andil dalam proses pendataan. Terkadang, waktu ada pemeriksaan, ada kepala sekolah yang tidak tahu data apa saja yang dikirim melalui Dapodik. Dengan sistem baru ini, kita libatkan kepala sekolah lebih dalam. Sebelummelakukan sinkronisasi data, kepala sekolah harus konfirmasi dulu beberapa data. Misalnya,berapa peserta didik yang dikirim, ruang kelasnya berapa, jumlah gurunya berapa, dll," kata Khoirul.
Perubahan lainnya, kata Khoirul, satu aplikasi kini dapat digunakan untuk lebih dari satu sekolah dalam satu perangkat atau komputer.
"Karena ada beberapa daerah yang pakai satu laptop lebih dari dua sekolah. Harapannya nanti bisa lebih efisien," kata Khoirul.
Menurutnya, di awal Agustus, pengiriman data melalui Dapodik masih sangat rendah. Namun, setelah dilakukan penambalan (patch) pada versi terbaru, terlihat adanya progress pengiriman data dari sekolah-sekolah.
Berdasarkan data Dapodik, ada 43.912.108 jumlah siswa dari berbagai jenjang, mulai dari PAUD hingga SMA dan SLB dengan total 435.014 sekolah. Sedangkan untuk pendidik, tercatat berjumlah 2.683.654 guru dan 707.921 tenaga pendidik (honorer).
Penggabungan dua basis data oleh Kemendikbud ini juga berdampak pada pembaruan nama domain untuk login ke database. Berikut adalah alamat domain terbaru yang digunakan untuk pendataan.
Laman Dapodik
Manajemen Dinas
Manajemen sekolah
Manajemen Individu GTK.