Direktur Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Mulyatsyah meminta kepada seluruh sekolah untuk memenuhi syarat yang terdapat dalam daftar periksa.
Daftar yang termaktub dalam SKB 4 menteri itu jadi syarat bagi sekolah di zona hijau dan kuning untuk menggelar kembali pembelajaran tatap muka.
Terutama berkaitan dengan kesiapan sarana prasarana kesehatan sekolah dalam menggelar kembali pembelajaran tatap muka.
"Betul semua daftar periksa itu sudah disampaikan kepada sekolah sebelum memulai itu perlu ada ricek, nah ini mungkin perlu kita lakukan relaksasi yang terkait dengan validasinya karena tentu saja yang akan memastikan daftar periksa kesehatan itu yang pertama adalah kesiapan sekolah," ujar Mulyatsyah dalam Rakornas Kesiapan Sekolah Dalam Penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka.
Meski daftar periksa sudah diberikan ke tiap sekolah, pengecekan ke lapangan, menurut Mulyatsyah, masih wajib dilakukan Dinas Pendidikan setempat untuk melihat kesesuaian syarat dalam daftar periksa dengan sarana prasarana yang sudah disiapkan oleh tiap sekolah.
"Kita harapkan Dinas Pendidikan Kabupaten Kota dan provinsi bisa melakukan validasi dan memastikan bahwa daftar periksa itu benar-benar apa adanya, kalau sekiranya sarana-prasarananya itu masih belum mencukupi dan ini bisa berdampak kepada keselamatan dan kesehatan anak didik kita dan kesehatan guru-guru kita, ini perlu kita perbaiki," ucap Mulyatsyah.Selain penyediaan sarana dan prasarana, pengaturan soal penerapan protokol kesehatan, menurutnya, wajib juga ditekankan kepada para peserta didik saat mulai diizinkan kembali ke sekolah.
Sosialisasi tidak saja dilakukan oleh Kemendikbud tetapi juga dari dinas pendidikan, para kepala sekolah, dan juga guru
Sosialisasi yang dimaksud Mulyatsyah yakni berkenaan soal masalah kesehatan anak saat berada di lingkungan sekolah.
Bagaimana mereka menjaga jarak antara kawan mereka, membudayakan pola hidup bersih, hingga mewajibkan penggunaan masker di lingkungan sekolah jadi salah satu contoh aturan yang wajib terus disosialisasikan selama penyelenggaraan belajar tatap muka di sekolah.
Prinsip edukasi karena sesungguhnya tentu problem-problem yang terkait dengan masalah-masalah kesehatan anak-anak kita karena mereka adalah orang-orang yang mungkin selama ini sama mungkin dengan kita tidak terbayangkan akan terjadi pandemi COVID-19 iniMulyatsyah
Sehingga ia berharap ada koordinasi yang baik antara semua lini, sehingga pola pembelajaran dengan standar kebiasaan baru dapat diterapkan dengan baik tanpa mengesampingkan faktor kesehatan peserta didik.
"Ini adalah momen kita untuk bersama-sama bahu-membahu baik dari KPAI dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dari kemenag, dinas pendidikan dan terutama dari lingkungan sekolah bagaimana kita meminimalkan risiko sebab bagaimana pun tentu pola-pola pembelajaran yang paling efektif itu sesungguhnya tentu adalah tatap muka," kata Mulyatsyah.***
0Komentar