Pertanian menjadi salah satu sektor yang mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19. Demikian dikemukakan Gubernur Jawa Barat, Mochamad Ridwan Kamil, saat meresmikan Komando Strategis Pembangunan Pertanian Wilayah (Kostrawil) Jabar melalui video conference di Gedung Pakuan, Jumat (28/08/20). 
Gubernur mengharapkan, dengan hadirnya Kostrawil Jabar, ketahanan pangan Jawa Barat akan lebih menguat, terutama pada masa pandemi Covid-19, seperti saat ini.
“Covid-19 ini memberikan pelajaran terhadap sektor pertanian yang harus tetap tangguh dari segi pendistribusian dan juga ketersediaan ketahanan pangan,” katanya.
Menurut Gubernur, saat semua sektor terpukul pandemi covid-19, sektor pertanian justru mengalami peningkatan sebesar 7,64 persen secara year on year dan secara quarter to quarter, pertanian meningkat lebih besar, yakni 45,86 persen. 
"Pemanfaatan teknologi digital 4.0, mesti diterapkan pada sektor pertanian, yang tujuannya untuk memastikan ketahanan pangan Jabar aman sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujarnya. Di mana pascapandemi Covid-19 pertanian akan menjadi prioritas nomor satu yang kami perhatikan,” imbuhnya.
Gunernur menegaskan, pihaknya akan memfasilitasi Kostrawil Jabar dengan teknologi yang mumpuni supaya Kostrawil Jabar dapat menghimpun data dengan baik dan swasembada pangan dengan membuat lumbung desa akan dilakukan yang salah satu caranya dengan memanfaatkan lahan tidak produktif menjadi produktif. 
“Saya punya prinsip, good data good decision. “Fungsi digital ini tidak hanya komersial, tapi juga terkait distribusinya. Kami sedang menyiapkan logistik yang terkoneksi dengan aplikasi, sehingga data-data ketahanan pangan per desa diisi oleh pertanian (seperti beas perelek) versi digital,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Jawa Barat, Dadan Hidayat mengatakan, pertanian menjadi salah satu sektor yang dapat menyelamatkan perekonomian nasional di tengah pandemi Covid-19. 
"Jabar menjadi salah satu sentra produksi padi nasional. Berdasarkan data Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (BPN) pada 2019, kontribusi Jabar sebesar 9,28 juta ton atau 16,63 persen produksi padi nasional. Jabar juga sebagai penyangga kebutuhan pangan nasional, menjadikan Jabar sebagai stabilisasi kebutuhan pangan,” jelasnya. **ts