Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengungkapkan semua pihak termasuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sekolah maupun perguruan tinggi ingin kembali menggelar pembelajaran tatap muka. Namun sebelum melakukan itu, faktor keamanan dan kesehatan harus dipastikan terjaga.

Peserta Didik Lagi Baris

“Tidak ada yang mau PJJ (Pembelajarann Jarak Jauh). Semua ingin balik tatap muka secepat mungkin, tapi kita harus memastikan keamanan, kesehatan terjaga,” tegas Nadiem dalam Webinar Nasional, Selasa, 4 Agustus 2020.

Pembelajaran Jarak Jauh ini ungkapnya, merupakan keterpaksaan yang harus dilakukan. Karena kondisi sedang krisis kesehatan, pandemi covid-19.

“Harus ditekankan lagi pembelajaran jarak jauh ini bukan yang diinginkan oleh Kemendikbud maupun pemerintah. Ini adalah keterpaksaan,” tuturnya.

Lebih lanjut Nadiem menyampaikan, bahwa kesulitan PJJ ini tergantung jenjang pendidikannya. Semakin kecil jenjangnya maka PJJ akan semakin sulit.

Untuk jenjang pendidikan tinggi, Nadiem menyampaikan bahwa mahasiswa masih bisa mengikuti PJJ. Namun, ia akui itu pun tidak optimal.

“Semakin muda jenjang pendidikan semakin sulit, diberlakukan PJJ anak-anak masih kecil, SD, PAUD benar-benar membutuhkan interaksi fisik,” terangnya.***