Kecamatan Tempuran merupakan Kecamatan level 1 zona hijau di Karawang. Proposal kesiapan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) untuk sistem pembelajaran tatap muka, mulai di sodorkan pihak SMAN 1 Tempuran, Senin (3/8). Meskipun belum terjadwal kapan di mulainya tatap muka dengan segudang tahapan dan pengetatan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, sekolah tatap muka yang mulai di rencakana bertahap Gubernur Jawa Barat, setidaknya memberi harapan baru menuju kebiasaan normal di lingkungan pendidikan tingkat SMA. 

Guru SMP saat Beraktivitas di masa Pamdemi

Wakasek SMAN 1 Tempuran, Sunarto mengatakan,persiapan tatap muka di ajukan dalam bentuk proposal kesiapan kepada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, utamanya sarana prasarana kesehatan di sekolah, maupun standar protokol kesehatannya. Proposal ini, tidak langsung di setujui Dinas, tetapi akan melalui tahapan verifikasi berkas, dokumentasi, level kewaspadaan hingga verifikasi faktual di sekolah berkenaan dengan kelayakannya soal tatap muka. Mulai domisili siswa dan guru dengan latar belakang zona penyebaran covid-19, sampai dengan uji swan di lingkungan sekolah. "Mau AKB dengan tatap muka di sekolah, kita layangkan proposal, karena kita di Tempuran zona hijau, insya Allah semoga di proses dan di setujui, " Katanya. 

Sunarto menambahkan, BOPD dan BOS sekolah jadi andalan relokasi anggaran untuk kelengkapan sarana pra sarana menuju sekolah tatap muka, mulai 1 kelas wajib 15 siswa, penyediaan cuci tangan, termometer digital, disinfektan sampai maksker sudha harus disiapkan menyeluruh. Meski aman dan di setujui misalnya, siswa dan atau guru dari luar kecamatan zona merah dan hitam, tidak boleh ke sekolah, karena bagi luar domisili, apalagi bukan zona hijau maka tetap di berlakukan PJJ.  "Ada sedikit harapan soal tatap muka, semoga semuanya bisa mendukung dan selalu menerapkan protokol kesehatan, " Pungkasnya. (Rd)