Bantuan penanggulangan ekonomi dampak covid-19 bagi ribuan UMKM di Karawang, sudah cair Rp2,4 juta bagi pelaku UKM yang teregistrasi pendataan pihak Bank BRI, namun UMKM melalui pendataan manual, baru masuk tahapan pengajuan di desa-desa. Tak ayal, dengan mengandalkan syarat KTP El dan KK, masyarakat pedagang kelontongan, PKL dan jenis usaha kecil lainnya, rame-rame mendaftarkan diri ke Kantor Desa. Bahkan, para Kepala Desa juga kewalahan membuatkan Surat Keterangan Usaha Desa (SKU) sebagai salah satu lampiran persyaratan ajuan. 

Pelaku Usaha Warga Rawagempol Wetan Saat Pengajuan Berkas ke Kantor Desa

Kades Cikarang Kecamatan Cilamaya Wetan, Mukhlisin mengatakan, pengajuan UMKM di desanya jumlahnya ratusan, karena surat edaran pengajuan di deadline Jumat besok harus sudah selesai. Mereka, ada dari pedagang kelontongan, PKL, bengkel, hingga pedagang online ikut serta dalam pengajuan yang hanya bersyarat kan KTP dan KK dengan lampuran SKU dari desa. Baginya, tak masalah ajuan untuk bansos UMKM itu banyak, selebihnya tinggal di verifikasi saja oleh pihak terkait, syukur-syukur, semua yang mengajukan itu realisasi semua dan terbantu sebagai stimulan modal usahanya. "Ya kita bikin SKU, jumlahnya ratusan, ada yang pedagang kelontongan, pedagang asongan sampai pedagang online juga daftarkan diri ke kantor desa, " Katanya Kamis (10/9).

Senada dikatakan Kades Rawagempol Wetan, H Udin Abdul Gani. Ia mengakui ratusan SKU dibuatkannya untuk mengakomodir masyarakat pedagang dan usaha kecil bisa mendapatkan dana penanggulangan covid-19. Terlepas siapa saja yang akan dapat, itu menjadi kewenangan tim verifikasi dan eksekutornya. Yang jelas, pemerintah desa sudah berupaya maksimal mengakomodir semua pedagang kecil dan usahawan untuk pengajuan ini. "Ya namanya usaha kecil, banyak di desa mah, kita bikin ratusan SKU yang isinya menerangkan warga kita usahanya misalnya pedagang Sorabi, tukang sate dan atau usaha pengolahan terasi, semua kita data dan diajukan, " Katanya.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Karawang H Ade Sudiana mengatakan, pihaknya masih terus mendata pelaku UMKM di desa-desa sampai pertengahan September. Tercatat, sudah masuk 24.132 yang sudah di usulkan ke Kementrian Koperasi dan UKM di Karawang. Sebagai institusi pengusul yaitu Dinas Koperasi/UKM dan BRI, mendata dan mengusulkan ke kemenkop untuk kemudian, nanti di verifikasi oleh Online Data System (ODS) dan Sistem Informasi Kredit Program (SIKP). Setelah lolos, sambungnya, baru di SK kan oleh Kementrian Koperasi dan terus di sampaikan ke bank penyalur untuk didistribusikan ke pelaku UMKM tersebut. "Tercatat, sudah masuk 24.132 yang sudah di usulkan ke Kementrian Koperasi dan UKM di Karawang, " Katanya. (Rd)