Kepala Desa sebagai figur yang ditokohkan dan pimpinan pemerintahan desa, nampaknya masih sangat diperhitungkan para kontestan bakal calon Bupati - wakil bupati di Pilkada Karawang 2020. Sosoknya yang berpengaruh, di gadang-gadang bisa "mendongkel" suara pemilih dari masyarakatnya. Kasak - Kusuk ajakan dan rayuan pertemuan diam-diam mulai dilakukan gerilyanya. Ada yang memilih diam, menolak dan tak sedikit yang mengabulkan permintaan, baik dari tim sukses pemenangannya, maupun langsung dari bacabup - cawabup. 

"Ya ada saja lah ajakan mah, intinya ngajak pertemuan. Soal waktu dan tempatnya diatur tim dan atau Paslon langsung. Paling menjabarkan visi misi saja, ya kita dengarkan. Soal pilihan itu rahasia di bilik suara kan? "Kata Salah seorang Kades yang meminta dirahasiakan namanya ini kepada pelitakarawang.com, Senin (14/9). 

Foto Politik praktis

Pengaturan waktu, sambung Sumber diharapkan di luar jam kerja para Kades. Betapapun statusnya netral, tapi Kades tidak bisa di nafikan dari pilihan politik, sebab suara kades memang sangat mempengaruhi masyarakatnya. "Kades itu ya figur di desa, kadang jadi rujukan politik pilkada juga. Jadi wajar, banyak pihak melirik para Kades sepertinya untuk mendulang suara, " Katanya. 

Sekretaris Camat Cilebar Surisno sebelumnya mengungkapkan agar para kades hati-hati selama tahapan Pilkada. Netralitas sikap dan tingkah laku, di perhitungkan betul dan jadi monitor Bawaslu terkait jabatannya yang melekat. Ia sarankan, kalau ada paslon-paslon yang menyeru ajakan pertemuan, lebih baik di hindari, walaupun hak politik kades juga bebas memilih. "Berkaca pada kejadian sebelumnya, jadi saya harap semua hati-hati, " pungkasnya..(rd)