Kabupaten Karawang Milad ke 387 Masehi pada Senin (14/9). Di saat para pejabat bersolek cantik dengan kebaya dan baju adat disela-sela rapat paripurna yang mempresentasikan sejarah Karawang, justru tempat-tempat bersejarahnya jarang tersentuh dan dipercantik. Tengok saja Komplek Makam Syekh Quro atau Syekh Marshadatillah di Pulobata Desa Pulokalapa Kecamatan Lemahabang, tempat bersejarah tokoh waliyullah "perdana" di pulau Jawa ini, dibiarkan lapuk bertahun-tahun. Sempat di janjikan revitalisasi dari duit Pemprov Jabar puluhan Milyar, komplek yang berdampingan dengan Syekh Darugem (Bentong) itu, belum sepenuhnya membuat nyaman para peziarah dari dalam dan luar kota Karawang.

"Kami belum tahu kapan realisasi yang setiap tahun kabarnya selalu akan turun untuk perbaikan komplek makam. Memang betul, sudah banyak bangunan lapuk dan rusak parah tanpa perbaikan, " Kata Sekretaris Desa Pulokalapa, Anom kepada pelitakarawang.com, Senin (14/9).
Fakta lapangan

Persoalan dengan leluhur atau keturunan Abah Raden Sumaduredja dan para kuncen sudah rampung, namun sebut Anom tolong di dorong juga untuk keabsahan tanahnya oleh pemerintah daerah di BPN, sebab, betapapun hampir rampung, cuma sampai sekarang belum keluar sertifikatnya. "Keabsahan tanah hampir rampung, tapi sertifikatnya juga belum keluar-keluar, " Pungkasnya.

Peziarah asal Cirebon, Hasanudin sebelumnya mengatakan, Syekh Quro adalah waliyullah yang juga sangat tersohor di tanah Cirebon dan Jawa Pada umumnya. Banyak warga Cirebon yang selalu ziarah ke lokasi ini. Baginya, bangunan bagus dan jelek tidak mengurangi kekhidmatan, tapi bagaimana dengan yang lain. Sebab, kenyamanan berziarah juga mempengaruhi kekhusyuan para peziarah meluruskan niat dan maksudnya. "Ya bangunannya kotor sih, seperti Yang sudah tua. Banyak pengemis juga disini, " Sebutnya. (Rd)