Kabupaten Karawang, menjadi salah satu Kabupaten/kota yang mendapatkan bantuan pupuk hayati dari Kementrian Pertanian ditahun 2020. Namun, bantuan benih yang turun lama tanpa dibarengi turunnya pupuk hayati yang diajukan dari 24 Gapoktan di Karawang itu, mulai di pertanyakan para petani. Meskipun terlambat karena tidak memungkinkan di lakukan persebaran di musim ini, namun pupuk hayati untuk pengurai tanah pra tanam itu, bisa di gunakan para petani pada musim berikutnya. 

"Seharusnya ketika ngasih bantuan benih itu bareng turunnya sama bantuan pupuk hayati, karena pupuk cair ini harus di aplikasikan paska pengolahan tanah atau pra tanam, nah sekarang kan sudah tanam beberapa minggu terakhir, gak mungkin kalau turun bisa di gunakan, paling buat tanam berikutnya, " Kata Petani Pulojaya Ulis Atam kepada Pelitakarawang.com, Rabu (2/9). 

Petani Semprot padi

Atam menambahkan, dirinya di tunjuk selaku UPKK penyalur pupuk hayati di Lemahabang yang peruntukannya bagi 23 kelompok. Dimana 1 kelompok di perkirakan dapati 100 botol dan masing-masing botol berisi sekitar 1 liter. Kalau untuk di golongan air 1,2 dan 3 mungkin sudah telat jika sesekali pupuk hayati itu turun saat ini, tapi bagi petani di golongan hilir seperti Lemahmukti, Pulomulya dan Pulokalapa masih bisa memungkinkan terpakai di musim ini. "Cuma pertanyaannya, kapan pupuk hayati ini turun? Padahal Gapoktan setiap kecamatan, sudah mengajukan lama dan lengkap, " Katanya.

Lebih jauh ia menambahkan, seharusnya memang saat bantuan benih turun, pupuk hayati bersamaan ikut turun. Sebab, kesuburan tanah itu penting pra tanam, oleh karenanya, meskipun telat, ia harapkan pupuk hayati ini bisa segera turun, sehingga bisa di rasakan manfaatnya khusus golongan air wilayah hilir yang belum tanam, sementara petani wilayah hulu, pupuk hayati ini bisa di gunakan di musim tanam berikutnya. "

Keterlambatan ini entah karena anggaran belum turun atau masih on proses, jadinya jomplang, benih di berikan lebih dulu, pupuk hayatinya sampai sekarang belum ada, "pungkasnya. 

Sementara itu, Sekdin Distan Karawang Murodi dan Kepala Dinas Pertanian Hanafi Chaniago belum memberikan balasan sampai berita ini ditulis terkait lambatnya pupuk hayati bantuan Kementan turun. (Rd)