Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, Jabar mengklaim menemukan seorang buruh positif setelah buruh itu ikut unjuk rasa menolak undang-undang omnibus law di Jakarta. Hal itu terungkap setelah 25 buruh peserta demo melakukan tes swab atau usap.

yayuk

"Saat ini pasien dari peserta demo itu sedang dirawat di rumah sakit," kata Yayuk Sri Rahayu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Dinkes Karawang kepada wartawan.

Yayuk menuturkan, temuan pasien positif dari peserta unjuk rasa menjadi hal yang perlu diwaspadai. Yayuk mengimbau, seluruh peserta aksi unjuk rasa untuk diperiksa kesehatannya.

"Kami imbau kepada seluruh perusahaan untuk memeriksa kesehatan karyawannya yang ikut unjuk rasa," kata Yayuk.

Yayuk mengaku, pihaknya sedang menelusuri orang-orang yang melakukan kontak erat dengan buruh peserta demo tersebut. "Kita sedang telusuri. Dengan temuan pasien positif ini, menandakan ada klaster baru yaitu klaster unjuk rasa," kata Yayuk.

Yayuk menuturkan, munculnya pasien positif setelah unjuk rasa menambah daftar panjang penyintas corona di Karawang. Dari data Satgas Covid-19 Karawang, pasien positif terus bertambah.

"Kemarin, kami menemukan 42 pasien positif baru. Penambahan itu terhitung dalam satu hari," kata Fitra Hergyana, Juru bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Karawang.

Selain itu, satu warga Karawang ditemukan meninggal dan hasil swabnya positif corona. Hal itu, kata Fitra membuat Karawang kembali terperosok ke zona merah. "Padahal pekan lalu, Karawang sudah masuk zona oranye. Tapi saat ini, kembali ke zona merah," kata Fitra.

Fitra mengatakan, Karawang saat ini, kembali menjadi daerah paling rawan corona di Jawa Barat. Saat ini, kata dia, Karawang tercatat menempati skor 1,62. Artinya, kata dia kembali jadi daerah dengan resiko tinggi.

Sampai saat ini, gelombang demonstrasi menolak undang-undang Cipta Kerja belum reda. Hingga hari ini, di sejumlah daerah, aksi penolakan masih terus berlangsung.

Sejumlah pihak mewanti-wanti para pendemo untuk waspada potensi munculnya klaster corona saat unjuk rasa. Arteria Dahlan dari fraksi PDIP misalnya, mewanti-wanti Persaudaraan Alumni (PA) 212 yang akan demo dalam waktu dekat.***