Dar'ul mafasid Muqoddam 'Ala Jalbil Masholih, adalah penggalan fiqh yang relevan diterapkan dalam rangka pencegahan penyebaran ancaman Covid-19 saat ini. Jelang bulan Rabiul Awwal 1441 Hijriyah, tradisi peringatan Hari Besar Islam (PHBI) seperti tabligh Akbar dan Muludan siap kembali digelar. Namun, karena situasi pandemi Covid-19, pengetatan protokol kesehatan saat kegiatan, penting diperhatikan umat muslim. 

Disela-sela syahriahan rutin di Komplek KUA Kecamatan Lemahabang, Koorcam Penyuluh Non PNS Lemahabang, Ustad Satibi mengatakan, menyongsong PHBI seperti Muludan ditengan pandemi Covid-19, pihak KUA bersama MUI sudah menyisir sejumlah Majelis Taklim yang hendak menyelenggarakannya di semua desa di Kecamatan Lemahabang. Hasil musyawarah, peringatan kelahiran Muhammad SAW itu, tetap bisa di gelar dengan syarat, seperti penerapan protokol kesehatan, jaga jarak, wajib masker dan memberdayakan Muballig atau penceramah lokal. Hal ini dilakukan, sebagai bagian dari ikhtiar untuk pencegahan Covid-19 di kegiatan PHBI, "Alhamdulillah itu sudah di ketahui dan di sosialisasikan kepada semua Majelis Taklim, semoga bisa di laksanakan dengan baik , " Katanya. 
Plt Camat Lemahabang Bersama KUA, MUI dan Penyuluh Agama saat Pengajian Sahriahan Rutin

Hadir dalam kegiatan syahriahan tersebut, Penceramah yang juga Ketua MUI KH Adung Abdul Qohar, Kepala KUA Lemahabang, H Ade Badruzaman S.Ag, MA dan Plt Camat Lemahabang Arta SH bersama ratusan jemaah dari berbagai Majelis Taklim di Lemahabang. (Red)