Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kementerian Agama menjajaki penerapan model Cooperative Education yang dikenal dengan istilah magang profesional, di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI). 
Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam

Hal ini dikemukakan Direktur Diktis Suyitno saat menghadiri diskusi virtual coaching clinic, di Jakarta. “Program magang professional (Co-operative Education) penting untuk membekali para mahasiswa mulai akrab dengan pasar tenaga kerja yang sudah teridentifikasi dan dapat memberikan lapangan kerja yang sesuai," kata Suyitno, Kamis (15/10). 

Dalam diskusi yang diprakarsai Direktorat Diktis bersama dengan NGO Mitra Kedutaan Besar Kanada Risk Management, Economic Sustainability and Actuarial Science Development In Indonesia (READI) ini terungkap tantangan pendidikan tinggi saat ini adalah menyiapkan sumber daya manusia alumni yang siap terjun ke dunia kerja cukup berat. Karenanya, perlu terobosan dalam model pembelajaran, salah satunya model magang profesional. Selain itu menurut Suyitno, Cooperative Education ini sejalan dengan kegiatan kampus merdeka dan merdeka belajar yang sedang dalam tahap persiapan di PTKI. ”Para mahasiswa memiliki kebebasan untuk mengambil sejumlah SKS lintas baik prodi bahkan lintas perguruan tinggi," ungkapnya. 

Magang di dunia kerja sangat penting apalagi di era globalisasi yang kini meniscayakan pola digital dan big data. “Era ini menjadi tantangan baru dalam mempersiapkan Perguruan Tinggi yang lebih inovatif sehingga menghasilkan generasi masa depan yang kompeten”, jelas Suyitno. Ia menambahkan, dalam waktu dekat, Direktorat Diktis akan mengundang para Dekan Saintek UIN se-indonesia dalam webinar terkait Cooperative Education bersama READI.***