Sempat trauma menjadi petugas KPPS gegara Pileg yang memakan waktu sampai dini hari saat penghitungan, bisa jadi menjadi satu dari sekian faktor sulitnya Ketua PPS Desa kesulitan menjaring petugas baru KPPS di Pilkada Karawang 2020. 

Ketua PPS Desa Ciwaringin Kecamatan Lemahabang, Emin mengatakan, di desanya ada 16 TPS, dimana setiap TPS membutuhkan 7 orang petugas KPPS plus dua Pengamanan Langsung (Pamsung). Untuk menjaring orang sebanyak itu di satu desa, bukanlah hal mudah, apalagi pra syarat yang di tetapkan juga berbeda dibanding pemilu-pemilu sebelumnya, seperti usia minimal 20 tahun maksimal 50 tahun dan pendidikan terakhir SMA/Sederajat. Usia produktif demikian hingga syarat pendidikan SMA, justru lebih banyak kerja sebagai Karyawan, sehingga jarang ada yang mau bertugas sebagai KPPS. "Ada beberapa yang juga trauma dari Pileg kemarin jadi petugas KPPS, kan cape tuh, " Katanya. 

Emin, Ketua PPS Desa Ciwaringin

Emin menambahakan, pendaftaran KPPS ini langsung di input lewat aplikasi dan online, sehingga jika ada pendaftar usia kurang dari 20 tahun dan pendidikan belum SMA, bahkan menjadi anggota/kader partai Politik, secara otomatis akan terdeteksi. Tak heran, ketika tidak diterima aplikasi, maka gugur dan harus mencari lagi. Betapapun kabarnya honorarium KPPS ini sekitar Rp700 ribuan, namun belum semua warga meminati sebagai petugas KPPS tersebut. "Kalau Ciwaringin Alhamdulillah beres semua, gak tahu desa lainnya. Sebab, yang tak memenuhi syarat, ya gugur saat di input juga, " Katanya. 

Lebih jauh ia menambahkan, para petugas PPS ini sebelum dilantik, nanti akan di gelar dulu rapid Test gratis yang dibiayai KPUD, jika terdeteksi positif covid-19, maka tindaklanjutnya diserahkan ke KPUD, apakah di ganti atau menunggu isolasi sampai sembuh. "Nanti sebelum dilantik jadi petugas, akan ada rapid test dulu, " Pungkasnya..(rd)