Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menyebut dalam perhelatan Pilkada 2020 banyak pihak yang ingin menjadi kepala daerah. Karena itu, kata dia, seringkali terjadi transaksi politik demi ambisi seseorang menjadi kepala daerah.

"Padahal kalau dia mungkin disuruh di tempat yang sama belum tentu dia bisa. Ini kan persoalan sekarang, semua kepingin jadi kepala daerah, bayar dibayar, aduh gila juga deh," kata Megawati dalam Rakorbidnas Gerakan Menanam Pohon Kepala Daerah PDIP se-Indonesia secara virtual, Sabtu (31/10).

Kemudian, ia menyinggung kekayaan pribadi kadernya dengan sejumlah partai lainnya. Dia mengatakan kekayaan kader PDIP masih di bawah kader Golkar dan Gerindra.

"Kekayaan dari anggota partai, kita kalau enggak salah masih di bawah Golkar, Gerindra nomor satu. Kekayaan pribadi lho bukan partai," ujarnya.

"Saya sudah siap deh di-bully, padahal omongan saya ini bener lho buat republik ini," imbuh Megawati.

Presiden ke-5 RI itu meminta seluruh kader menjalankan instruksi partai dengan disiplin. Ia memastikan kader yang tak disiplin akan mendapatkan peringatan keras,tulis Kumparan.

"Nah dengan menyuruh saja sebenarnya apa? Kok jangan meneng wae tapi enggak dilaksanakan, ngamuk saya. Saya sudah bilang sama Pak Sekjen untuk sampai 2024 ini. Kalau anak anak tidak melakukan instruksi saya, paling tidak dapat peringatan," tandas dia***