Polrestro Depok telah mengumpulkan semua pelajar yang terjaring saat mengikuti aksi demo di Jakarta menolak Omnibus Law.

143 pelajar baik siswa SMP, SMA, dan SMK telah diperiksa dan ditanya alasannya mengikuti demo yang dilakukan mahasiswa dan buruh di Jakarta.

Kasatreskrim Polrestro Depok, Kompol Wadi Sabani, mengatakan polisi telah disebar ke seluruh wilayah Kota Depok. Penyebaran di lakukan di sejumlah titik, seperti stasiun, terminal, hingga perbatasan wilayah antara Kota Depok, Bogor, dan Jakarta.

“Sebanyak 143 siswa dari SMP, SMA, dan SMK sudah kami amankan yang akan mengikuti demo di Jakarta,” ujar Wadi Sabani, Jumat (09/10).

Wadi Sabani menjelaskan, dari 143, dua di antaranya merupakan perempuan. Namun, sebagian dari siswa yang terjaring merupakan siswa yang sudah tidak bersekolah tetapi menggunakan pakaian sekolah untuk dapat mengikuti aksi demo Omnibus Law bergabung dengan mahasiswa.

Selain itu, siswa yang tertangkap mengaku mendapatkan ajakan dari temannya dan penyebaran dari medsos. Polrestro Depok menemukan sejumlah siswa yang kedapatan mengaku diajak dengan diberikan uang sebesar Rp50 ribu alias Gocap, apabila mengikuti demo Omnibus Law.

uang Lima puluh ribu

Wadi akan melakukan patroli cyber guna mencari akun yang menyebarluaskan ajakan siswa untuk melakukan demonstrasi di Jakarta, kabar ini dikutip dari web Kumparan.

Wadi Sabani akan membuka jumlah akun yang terjaring pada razia cyber untuk di publish kepada masyarakat.

“Nanti ya saya akan menjaring dan memberikan kepada kalian***