Satuan Lalu Lintas Polrestabes Bandung akan menggelar operasi zebra Lodaya 2020. Selama operasi, Satlantas Polrestabes Bandung tidak akan melakukan razia di satu titik saja namun beberapa titik tergantung kewilayahan.

Operasi Zebra

"Cara bertindak kita di lapangan bentuknya tidak lagi secara stationer. Stationer ini‎ maksudnya razianya hanya di satu titik tertentu saja tetapi menyebar," kata Kasatlantas Polrestabes Bandung, Kompol M Rano Hadiyanto, di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung pada Kamis 22 Oktober 2020.

Rano mengatakan ditiadakannya razia di satu titik tersebut sejalan dengan arahan Kakorlantas Polri.

Menurut dia, ditiadakannya razia satu titik ini untuk menghindari kerumunan massa di tengah pandemi Covid-19. "Jadi kalau satu titik masyarakat yang diperiksa saat razia bisa berkumpul," ucapnya.

Sementara untuk penindakan hukum, Rano mengatakan penindakan akan dilakukan dengan cara hunting sistem. Atau dengan kata lain, polisi yang tengah berjaga di jalan atau melakukan pengaturan akan menindak langsung pelanggar yang kedapatan melanggar lalu lintas.

Pada operasi zebra ini, kata Rano, kegiatan yang dilakukan akan lebih menekankan pada preventif dan preemtif.

Adapun sasaran dari penegakan hukum ada tiga jenis yakni tidak memakai helm, pelanggar rambu lalu lintas dan melawan arus. "Tujuannya itu tercipta situasi lalu lintas tertib lancar dan berkurangnya tempat penyebaran Covid-19," kata dia.

Penutupan jalan masih berlaku

Sementara itu, ‎penutupan sejumlah ruas jalan di Kota Bandung masih berlaku. Rano menyatakan imbas penutupan jalan itu bisa mengurangi kerumunan masyarakat. "Dari satgas belum mengadakan rapat evaluasi sehingga kami masih menunggu. Dibuka atau tidak. Sejauh ini masih ditutup," ujarnya.

Rano juga mengatakan sejauh ini belum ada lagi penambahan ruas jalan yang akan ditutup. Sejauh ini ada lima ruas jalan yang ditutup. "Untuk ruas jalan yang akan ditutup (ditambah) belum ada sambil menunggu evaluasi kembali dengan satgas gugus tugas," katanya.

Rano menambahkan adanya penutupan ruas jalan ini berefek positif. Salah satunya, kata dia, mengurangi kerumunan di lokasi-lokasi sentral di Kota Bandung.

"Sejauh ini penutupan jalan yang dilakukan bersama dengan jajaran dinas perhubungan kami rasa itu sangat efektif kurangi kerumunan massa. Karena pada saat jam-jam tersebut saat jalan ditutup maka titik-titik yang jadi kerumunan massa di kota bandung berkurang. Harapannya dengan berkurangnya kerumunan massa penyebaran Covid-19 ini bisa menurun," ucapnya.

Seperti diketahui, penutupan jalan dilakukan pemkot Bandung dan kepolisian dalam rangka menekan penyebaran Covid-19. Adapun lima titik jalan yang dilakukan buka tutup yakni, Jalan Asia Afrika-Tamblong, Otista-Suniaraja, Purnawarman-Riau, Merdeka-Riau dan Merdeka-Aceh.

Buka tutup jalan dilakukan pagi hari dari Pukul 09.00-11.00 WIB, sore hari dari Pukul 14.00-16.00 WIB dan malam hari dari Pukul 22.00-06.00 WIB.***