Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 dilaksanakan di tengah pandemi covid-19 (korona). Komisi Pemilihan Umum (KPU) menargetkan partisipasi pemilih mencapai 77 persen.

Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia meyakini partisipasi pemilih dalam pilkada serentak tetap tinggi walaupun dilaksanakan di tengah pandemi. Tingginya partisipasi pemilih dapat menjadi salah satu indikator kualitas pelaksanaan pilkada.

"Kita punya benchmark sebetulnya di Tahun 2019, rata-rata (partisipasi) 83 persen secara nasional, walaupun enggak bisa kita bandingkan apple to apple karena antusiasme masyarakat terhadap pilpres lebih tinggi dibandingkan pilkada. Saya kira target 77 persen itu realistis," kata Doli di Jakarta, Rabu, 21 Oktober 2020.

Doli menyebut untuk meningkatkan partisipasi pemilih perlu bantuan pemerintah daerah (Pemda) bergerak bersama KPU dan Bawaslu meyakinkan masyarakat menggunakan hak pilih. Ketiga lembaga itu harus memastikan masyarakat dapat menggunakan hak pilih dengan aman dan nyaman.

"Masyarakat merasa bahwa TPS (tempat pemungutan suara) itu tempat yang bersih dan aman. Itu juga perlu ada sosialisasi," tegas dia.

Doli menambahkan penyelenggaraan pilkada di tengah pandemi covid-19 wajib dilakukan dengan menerapkan adaptasi kebiasaan baru. Salah satunya penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Dengan begitu kualitas pilkada tetap terjaga. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir menggunakan hak pilih.

"Semua tahapan berjalan dengan baik dan tingkat partisipasi tinggi, tetapi kita semua harus selamat dan aman, baik pemilih maupun penyelenggaranya,” tutur dia.

Politikus Golkar itu menyebut pelaksanaan tahapan pilkada serentak sejauh ini berjalan aman dan lancar. Saat ini tahapan pilkada ialah kampanye. Tersisa empat tahapan lagi, yakni, pemilihan, rekapitulasi, penetapan, dan perselisihan penetapan pilkada.

"Nah, sejauh ini saya kira hampir 80 persen semua tahapan sudah berjalan,” kata dia.***