Bantuan Sosial (Bansos) yang bersumber dari Pemprov Jawa Barat terus berkurang, baik nominal uang maupun isi sembakonya yang turun ke masyarakat. Disisi lain, Pemprov Jawa Barat, tidak memprediksi sebelumnya bahwa kasus Covid-19 di Jawa Barat, justru semakin tinggi jelang akhir tahun. 

Kades Pasirjaya dan Sekdes Pasirukem Bersama Sri Rahayu Agustina

Kades Pasirjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon Abdul Hakim mengatakan, bansos provinsi Jawa Barat bukan saja berkurang dari sisi nominal dan isi sembakonya, tetapi juga kuota penerimanya. Dirinya bertanya ke Dewan Provinsi, baik soal data, kemudian nominal dan isi sembako yang berkurang semakin mendekati akhir tahun, disisi lain layanan data yang tidak satu pintu, masih terus terjadi antara bansos satu dengan yang lainnya. "Apakah bansos provinsi ini akan terus ada, sementara covid-19 justru semakin banyak di akhir tahun ini, " Katanya, Senin (30/11). 

Menyikapi itu, DPRD Provinsi Jawa Barat, Sri Rahayu mengatakan, bahwa paling saklek bansos provinsi itu akan bergulir sekali lagi atau sampai akhir tahun ini saja. Karena, keberlanjutan bansos berupa uang dan sembako itu, belum ada gambaran detail ditahun 2021. Sebab, ditahun ini saja, sebutnya, nominal uang dan sembako isi bantuan juga semakin berkurang di tahap 3. Ini terjadi, sebut Sri akibat Pemprov tidak memperhitungkan sebelumnya bahwa Covid-19 akan semakin besar jelang akhir 2020 ini. "Pemrov mengira bahwa Covid akan berkurang jelang akhir tahun, tapi kenyataannya justru semakin besar, dan bantuan yang digulirkan justru semakin kecil, " Ujarnya. (Rd)