Gubernur Jawa Barat, Muhammad Ridwan Kamil replikasi 12 indikator keberhasilan penanganan Citarum untuk menangani hal serupa di Daerah Aliran Sungai (DAS) Cilamaya. Hal itu ungkapkan Emil, di sela-sela kegiatan gerakan bersama aksi nyata untuk DAS Cilamaya di Desa Barugbug Kecamatan Jatisari, Rabu (4/11).


Emil menjabarkan, kedua belas indikator tersebut akan di terapkan untuk penahanan sungai Cilamaya agar lebih berjaya dan berbunga. Yaitu, lahan kritis yang masih sulit di kendalikan, limbah industry yang harus jadi Urgen, karena banyak perusahaan selama ini enggan menjernihkan dulu sebelum limbahnya di buang. Kemudian indikator berikutnya adalah limbah domestik, limbah ternak, sampah wilayah, kualitas air, tata guna lahan, penegakan hukum, sedimen, komunikasi publik, edukasi dan struktur organisasi. Kedua belas ini, sebutnya, harus di perhatikan betul untuk menangani dan mengembalikan kejernihan sungai Cilamaya. "Iya, kita copy paste indikator keberhasilan penanganan di sungai Citarum untuk Cilamaya ini. Sebab, di masa pemerintahan saya, minimal tiga sungai yang akan kita tangani, pertama Citarum, kemudian di Utara adalah Cilamaya dan yang satunya di Cileungsi, " Katanya. 

Khusus struktur organisasinya, sambung Emil, Ketua Satgas harus Gubernur. Tapi ia meninta semuanya komitmen, termasuk Bupati Karawang dan Purwakarta, agar progres sungai Cilamaya ini bagus dalam jangka waktu 2 tahun. Itu, bisa terjadi kalau semua pihak sama-sama bergerak. Semoga ini jadi Pola di Jawa Barat. Adalah sangat  
Mubadzir sebut Emil, waktu yang terbuang kalau hanya bangga pakai rompi satgas, tapi semuanya ia harap bisa berkeringat. "Ini jadi pola Jawa Barat, ayo sama-sama bergerak dan berkeringat, sehingga progres dua tahun sudah nampak, " Pintanya. (Rd)