Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, menilai informasi pasar kerja untuk mengurangi tingkat pengangguran. Saat ini pihaknya telah memiliki layanan informasi pasar kerja “karirhub” yang terintegrasi dalam satu ekosistem sistem informasi ketenagakerjaan (Sisnaker).

Foto Ilustrasi

“Saat ini 11.694 lowongan kerja tersedia di karirhub. Ini menunjukkan pada masa pandemi pun, meski tidak sebanyak pada kondisi normal, masih ada perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja,” ujar Menaker, di Jakarta, Jumat (6/11).

Menaker menjelaskan untuk mengoptimalkan layanan informasi pasar kerja saat ini, pihaknya sedang mempersiapkan pusat pelayanan pasar kerja. Ia menargetkan pusat pelayanan pasar kerja tersebut dapat segera ber­operasi.

“Selain memberi informasi, pusat pelayanan pasar juga dapat mengakselerasi penempatan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri sehingga fenomena missmatch tidak terus terulang,” imbuhnya.

Lebih jauh Menaker menuturkan, sejak pandemi Covid-19, Kementerian Ketenagakerjaan telah melakukan upaya-upaya mitigasi risiko dampak pandemi Covid-19 di bidang ketenagakerjaan. Upaya pertama yaitu melakukan pelatihan berbasis kompetensi dengan mengoptimalkan Balai Latihan Kerja (BLK) di bawah Kemnaker.

Ia menambahkan, pelatihan tersebut tetap dilakukan melalui model blended training maupun full secara luar jaringan (luring) dengan protokol kesehatan. “Pelatihan di masa pandemi tetap penting untuk dilakukan karena menjadi bekal bagi mereka yang baru masuk maupun ingin kembali hadir di pasar kerja,” ujarnya.

Menaker menegaskan di masa pandemi Covid-19, Kemnaker juga memiliki program perluasan kesempatan kerja melalui kegiatan penciptaan wirausahan baru, inkubasi bisnis, dan padat karya. Bahkan tiga kegiatan tersebut memperoleh anggaran tambahan jaring pengaman sosial mengingat situasi saat ini lapangan kerja baru relatif terbatas dibanding kondisi normal.***