Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim mengatakan telah memberikan izin kepada Pemerintah Daerah yang ingin membuka kembali sekolah dengan sistem tatap muka.

Namun, menanggapi hal tersebut, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian langsung memberikan imbauan penting.

Mendagri mengimbau seluruh pemerintah daerah agar meningkatkan kapasitas kesehatan, terutama fasilitas karantina, untuk mengantisipasi lonjakan kasus apabila terjadi klaster baru pascasekolah dibuka kembali pada tahun ajaran 2020/2021.

"Dinas kesehatan harus terus menyiapkan tempat-tempat karantina," katanya, dikutip dari Antara pada Jumat, 20 November 2020.

Mendagri

Mendagri juga mengimbau agar fasilitas pengobatan seluruh rumah sakit di daerah juga perlu lebih ditingkatkan menjelang proses belajar mengajar tatap muka dimulai setelah sekian bulan pelaksanaan pembelajaran jarak jauh.

"Kita mengantisipasi jangan sampai terjadi lonjakan dari belajar tatap muka ini," kata Tito.

Hal itu, kata Mendagri, bertujuan agar upaya-upaya pencegahan di satuan pendidikan betul-betul dianggarkan oleh pemerintah daerah.

Dalam waktu dekat, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) segera mengeluarkan surat edaran terkait upaya-upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di sekolah yang ditindaklanjuti oleh setiap kepala daerah.

Surat edaran tersebut berisi apa saja yang harus dikerjakan oleh kepala daerah. Sembari menunggu surat, Tito mempersilahkan pimpinan daerah mengembangkan sesuai kondisi daerah masing-masing.

Selain itu, dalam surat edaran tersebut kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh berbagai satuan kerja perangkat daerah (SKPD) juga dimasukkan dalam rencana kerja pemerintah daerah (RKPD), termasuk dokumen anggaran.

"Surat edaran ini segera kami buat dan minggu depan disampaikan kepada kepala daerah," katanya.

Pada kesempatan itu, Tito juga mengharapkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan selektif apabila memberikan bantuan dengan mekanisme dana dekosentrasi kepada daerah yang kapasitas keuangannya rendah.***