Penilaian Prestasi Kepala Sekolah (PPKS) SD kembali di mulai Senin (16/11). Perjalanan PPKS ditahun 2020 memasuki kali kedua setelah kegiatan serupa dilakukan ditahun sebelumnya paska "penghapusan" istilah priodesiasi Kepala Sekolah. Berbeda dari sebelumnya, PPKS yang akan berlangsung sampai 30 November ini, di garap para pengawas asesor pembina di wilayah setempat dengan tanpa menghadirkan siswa tatap muka dalam prakteknya di masa pandemi Covid-19. Soal hasil, grade Kepala SD dengan penilaian tertinggi dan atau kurang memenuhi standar, bisa pengaruhi jabatan/tugas sang Kepala, mulai rotasi ke posisi sekolah ring 1 atau turun ring 2, hingga ancaman periodesasi "dadakan" betulkah? 

Pengawas SD Koorwilcambidik Kecamatan Lemahabang, Hj Sopiah mengatakan, PPKS dengan PKKS pada dasarnya sama saja dimana semuanya merupakan garapan penilaian kinerja Kepala SD tahunan sebagaimana amanah Permendikbud Nomor 6. Termasuk item penilaian uang harus memenuhi 8 standar/indikator yang di miliki oleh setiap Kepsek saat pemeriksaan real oleh para pengawas.
Mereka, sebut Sopiah, harus menyiapkan sekelumit dokumen dan administrasi yang sebelumnya di sampaikan olehnya. Termasuk, menghadirkan Komite sekolah dan para gurunya untuk memenuhi standar secara fisik maupun adminitrasi. "Standar prosedur harus disiapkan, ketika ada kekurangan kita tidak minta mereka melengkapi, tapi langsung real berikan penilaian lewat catatan, " Katanya. 


Sopiah menambahkan, soal hasil PPKS yanh garapannya sehari 5 SD itu, nanti akan ada ambang batas, dimana muncul kepsek yang nilai baik maupun kurang. Bagi pengawas, olah nilai dan memberikan catatan nilai, sudah tuntas, sementara kewenangan hasil nilai di serahkan kepada Disdikpora, utamanya soal panishmen maupun reward, baik berupa rotasi maupun sampai priodesasi. "Jelas hasil PPKS ini pengaruhi jabatan Kepsek, mereka bisa di rotasi ke ring 1 atau 2, bahkan di periodesasi tergantung hasil PPKS yang di rekomendasikan pengawas ke Disdikpora," Ujarnya. 

Diakui Sopiah, belajar dari pengalaman PPKS sebelummya, para Kepsek ini dominan lemah dari sisi PKB hingga tertib administrasi. Kadang-kadang, kegiatannya ada dan aktif, tapi administrasi dan notulensinya tidak ada. Meskipun demikian, sebelum turun kelapangan, pihaknya terlebih dahulu memberikan kisi-kisi dan item yang harus disiapkan para Kepsek.
 " Administrasi dan PKB yang masih lemah setiap kali PPKS, tapi itu sudah di antisipasi lewat penyampaian persiapan awal, semoga hasilnya lebih dari ambang batas, " Pungkasnya. (Rd)