Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil targetkan 1.000 petani milenial untuk menggarap lahan tidur milik pemerintah yang tersebar di Provinsi Jawa Barat.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat pun telah menyiapkan 1.000 hektar lahan yang merupakan aset milik Pemerintah yang tidak tergarap maksimal.

petani di sawah

Pria yang akrab dengan sapaan Kang Emil itu mengatakan, tahun 2021 dirinya akan meminta dinas terkait untuk menyiapkan 1.000 orang petani milenial untuk menggarap lahan tidur milik pemerintah. Satu orang petani masing-masing diberi lahan seluas satu hektare.

“Tahun depan saya meminta dinas untuk menyiapkan 1.000 petani milenial dimana nanti akan saya serahkan satu orang satu hektare lahan untuk digarap dan ditanami komoditas unggul. Saya sedang menginventarisir aset lahan ini diseluruh wilayah Jabar," ujar Kang Emil pada hari Rabu, 11 November 2020.

Menurut Kang Emil, hal tersebut dilakukan agar anak muda dan milenial tidak lagi pergi ke kota untuk mencari nafkah, namun memanfaatkan lahan kosong di pedesaan khususnya lahan tidur yang merupakan aset pemerintah, sebagaimana dilansir oleh dari laman jabarprov.go.id.

"Nantinya akan mendapatkan pelatihan dari dinas pertanian juga bantuan modal dari bank BJB," ujarnya pada acara pelepasan ekspor komoditas sayuran ke Singapura oleh PT Momenta Agricultura dan Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Jabar, di Lembang.

Kang Emil mengatakan, hal tersebut merupakan bagian dari rencana untuk menjalin kerjasama yang baik dan saling menguntungkan antara produsen yakni petani dan pembeli atau eksportir. Sementara, nantinya komoditas yang ditanam akan disesuaikan dengan kebutuhan pasar.

Dengan program ini, Gubernur Jawa Barat menegaskan bahwa dirinya menaikkan target 10 kali lipat, yang artinya mampu mengekspor ke 30 negara. Ia pun meyakini produksi pangan di Jabar akan meningkat dan mampu memenuhi kebutuhan lokal bahkan ekspor.

"Kalau tadi ekspor untuk tiga negara, saya targetkan naik 10 kali lipat atau menjadi ekspor ke 30 negara. Produksi beras pun harus naik 100 persen," tegasnya.

Sebagai Gubernur, ia akan melakukan lobi-lobi dengan pembeli di luar negeri agar ekspor komoditas dari Jawa Barat bisa meningkat, termasuk mencari peluang ekspor yang potensial dari Jawa Barat.

"Dubes-dubes harus mempromosikan potensi Jabar keluar negeri," pungkasnya.**