Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menginstruksikan para kepala daerah untuk menyiapkan ruang isolasi tambahan guna mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19.

"Kami juga sudah menginstruksikan kepada wali kota, bupati agar mengantisipasi hal terburuk jika memang terjadi lonjakan. Maka rumah sakit karantina di wilayah, ruang itu harus dipersiapkan," ujar Emil sapaan akrab Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (27/11/2020).

Emil mengatakan, kapasitas ruang perawatan dan ruang isolasi pasien Covid-19 di Jabar masih tercukupi.

Namun, ia tak menampik bahwa tingkat keterisian ruang perawatan dan ruang isolasi sudah masuk dalam fase krisis.

"Rumah sakit masih memadai walaupun memang dalam teori WHO sudah mencapai titik krisis. Titik krisis itu ada di 65 persen, kita sudah berada di titik itu. Tapi artinya cara Jawa Barat kalau persentasenya sudah di 65 persen, itulah momen para kepala daerah menambahi ruang ruang isolasi sehingga persentase turun," tutur Emil.

Adapun, untuk PSBB wilayah Bodebek, Emil tetap memastikan mengikuti dinamika di DKI Jakarta.

Sementara untuk tindak lanjut kerumunan kegiatan ceramah di Megamendung Bogor, pengetesan masif masih terus dilakukan terhadap warga yang datang.

"Kerumunan yang ada di Bogor kemarin yang di Megamendung juga terus dilakukan pengetesan dan memang hasilnya didapati beberapa yang positif. Ini menjadi pelajaran agar dalam situasi Covid ini, kalau mau produktif harus ikut protokol. Jadi kita tidak melarang acara, yang kita larang adalah pelanggaran protokolnya," kata dia.

Emil juga mengingatkan para tokoh masyarakat dan tokoh agama agar selalu menerapkan protokol kesehatan dalam tiap pelaksanaan kegiatan.

Ridwan Kamil

"Dengan terbuktinya ada kasus-kasus yang positif dari klaster Megamendung itu mudah-mudahan ini jadi pelajaran kepada semuanya. Para ulama, pemuka agama, panitia acara, agar menyelenggarakan acara betul-betul sesuai dengan protokol kesehatan, itu hikmahnya," kata Emil.***