Aspirasi DPRD Karawang lewat pokok pikiran di tahun 2020 ciut anggarannya Rp2 Milyar per satu Dewan. Alasan Covid-19 untuk penanggulangan dan pencegahan, membuat realisasi sepanjang tahun 2020 terpaksa terpangkas. Dari Rp5 Milyar yang biasa terkucur di 25 titik dengan besaran Rp200 jutaan, tahun ini 10 titik diantaranya tidak terwujud realisasinya. 

Reses DPRD Ir Teddy Luthfiana di Edutama School Cilamaya

Hal itu di kemukakan Anggota DPRD Komisi II Karawang, Ir Teddy Luthfiana di sela-sela reses di lingkungan Yayasan Gema Nusantara SD Edutama School Desa Mekarmaya Kecamatan Cilamaya Wetan, Selasa (15/12).

Dewan Golkar ini mengatakan, selama pandemi harus dimaklumi, karena banyak anggaran yang terpangkas untuk penanggulangan Covid-19, bahkan Pemkab juga harus berupaya keras menggenjot pemasukan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang disebut-sebut masih belum sesuai target ditahun ini karena lesunya sektor pungutan pajak, baik supermarket, perumahan, perusahaan hingga restaurant dan PBB selama Pandemi Covid-19. Pemangkasan itu juga, sambung Tedy, terjadi pada aspirasi DPRD yang biasanya Rp5 Milyar, ciut menjadi Rp3 Milyar ditahun 2020 ini. Bahkan, banyak ajuan masyarakat yang sebelumnya sudah siap di pos kan tahun ini, tidak realisasi alias di pending. "Kita biasanya setahun Rp5 Milyar di bagi 25 titik. Tapi karena pandemi, kita hanya mampu merealisasikan Rp3 Milyar di 15 titik saja, ini bukan batal, tapi tertunda dan mudah-mudahan tahun depan bisa normal lagi, " Katanya..

Teddy menambahkan, pengurangan anggaran pokir itu, jelas jadi pertanyaan masyarakat yang sebelumnya mengajukan di reses - reses tahun sebelumnya. Sebab, diakui Tedy, dibanding Musrenbang, hasil dari pokir atau aspirasi DPRD ini lebih cepat terwujud karena langsung di poskan oleh Anggota DPRD sebagai prioritas yang di ajukan langsung oleh masyarakat. "Wajar masyarakat yang sudah mengajukan menanyakan lagi, sebab biasanya memang dibanding hasil Musrenbang, realiasi fisik Pokir DPRD ini, 90 persen cepat dan pasti terwujud, " Ungkapnya. (Rd)