Polda Jabar memastikan pihaknya bakal menurunkan 7.000 personel untuk mengamankan gelaran Pilkada Serentak 2020 di tujuh kabupaten/kota,dikutip dari PRFMnews.

Menurut Kapolda Jabar, Irjen Pol. Ahmad Dofiri, di masa pandemi, protokol kesehatan harus menjadi perhatian khusus bagi seluruh masyarakat, tak terkecuali aparat. Sehingga ia berharap dengan diturunkannya ribuan personel tersebut maka Pilkada Serentak 2020 pada 9 Desember mendatang bakal aman dan lancar.

Polisi

"Kita sudah menyiapkan pasukan 7.000 lebih yang disiapkan untuk mem-back up di seluruh wilayah (yang menggelar pilkada),” kata Kapolda Jabar dalam siaran pers, Selasa 1 Desember 2020.

Kapolda Jabar menambahkan, dalam menjalankan pengamanan, daerah yang melaksanakan pilkada juga akan dibantu oleh polres setempat. Namun meski demikian, kekuatan pengamanan sesungguhnya ada di polres masing-masing.

"Kita aparat keamanan mendukung pilkada yang aman, damai, lancar," tutur Ahmad.

Ia mengungkapkan, pihaknya pun sudah melakukan pemetaan terhadap tempat pemungutan suara (TPS). Ada tiga kategori TPS, yakni aman, rawan 1 dan rawan 2.

Penetapan kategori itu selanjutnya akan menentukan jumlah personil yang disiagakan untuk menjaganya.

Selian itu, Kapolda Jabar pun mengimbau, di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang, protokol kesehatan (prokes) harus benar-benar dilaksanakan, termasuk saat pencoblosan. Dia pun meminta kepada warga untuk mentaati jadwal kedatangan ke TPS agar tidak terjadi kerumunan massa.***