Sistem keamanan selalu menjadi perhatian yang penting bagi masyarakat yang senang menggunakan sosial media.

Foto Ilustrasi Telegram

Karena saat ini, sosial media menjadi tempat bagi mereka untuk menyimpan data, baik itu yang tidak penting hingga hal yang penting bagi mereka.

Namun, bagaimana jika sistem keamanan yang diberikan oleh sosial media ternyata masih saja rentan untuk dibobol orang tak bertanggung jawab.

Seorang penjahat mengambil keuntungan dari kerentanan keamanan yang terdapat di media sosial utama seperti Facebook.

Penjahat tersebut telah berhasil mengekstrapolasi nomor ponsel dari hampir 500 juta pengguna yang ada di Facebook.

Dikutip dari India Times pada Kamis, 28 Januari 2021. Nomor-nomor yang diambilnya itu sekarang dilaporkan telah dijual melalui bot di Telegram.

Sebuah laporan baru oleh Motherboard didukung dengan penelitian oleh peneliti keamanan Alon Gal menyoroti kebocoran data tersebut

Meski data yang digunakan sudah tua, tetapi risiko keamanan siber dan privasi yang terkait dengannya masih sangat relevan bagi mereka yang datanya telah bocor.

Hal itu dikarenakan pengguna ponsel tersebut selalu bertujuan untuk tetap memakai nomor telefon mereka untuk kenyamanan.

Informasi yang dijual melalui bot Telegram kemungkinan besar masih akurat.

Diperingatkan oleh Gal, nomor-nomor telepon itu pasti bisa digunakan untuk smishing dan aktivitas curang lainnya oleh pelaku jahat.

Gal melaporkan bahwa pengguna lebih dari 100 negara telah terpengaruh oleh kebocoran data yang terjadi.

Di India, lebih dari 6.162.450 pengguna telah menjadi korban kebocoran data.

Kebocoran data terjadi karena adanya kerentanan keamanan Facebook yang ditambal sulam pada Agustus 2019.

Facebook memberi tahu Motherboard bahwa mereka menambal kerentanan pada saat melakukan uji coba dengan menggunakan bot.

Akan tetapi, tidak mengembalikan hasil setelah melakukan perbaikan itu.

Pengguna yang sebelumnya membagikan kontak mereka dengan platform masih tetap rentan.

Eksploitasi tersebut memungkinkan pelaku kejahatan untuk membuat database dari nomor kontak para pengguna Facebook di seluruh negara.

Bot Telegram yang menjual data mengatakan kalau mereka membantu untuk mengetahui nomor telefon seluler para pengguna Facebook.

Mereka yang menggunakan bot dapat menggunakan nomor telepon untuk mengetahui ID Facebook yang sesuai, atau sebaliknya.

Pengguna dapat membeli kredit untuk mengetahui nomor telefon tersebut.

Mereka akan dikenakan harga mulai dari 20 dolar AS atau sekitar Rp282.000.***)