Vaksinasi corona di Indonesia  dimulai pada Rabu (13/1). Presiden Jokowi adalah yang pertama divaksin.

Lalu di periode yang sama tenaga kesehatan dan para kepala daerah usia 18-59 tahun yang akan divaksin. Tentunya menggunakan vaksin Sinovac yang sudah mendapat emergency use authorization (EUA) dari BPOM).

Presiden Jokowi Saat di Vaksin

Menkes Budi Gunadi Sadikin menyebut total 181,5 juta orang yang akan disuntik Sinovac. Jumlah tersebut untuk memenuhi syarat WHO untuk mencapai herd immunity.

"Tahapan pertama diberikan 1,48 juta nakes di Indonesia, diharapkan bisa mulai besok atau minggu ini. Kemudian rolling mudah-mudahan akhir Februari bisa selesai," kata Budi dalam rapat dengan Komisi IX DPR yang disiarkan secara live di Youtube DPR, Selasa lalu

"Seluruh dunia tahapan sama. Nakes diberikan kriteria orang-orang berisiko tinggi kena, nakes selalu terpapar pasien COVID mereka diberikan pertama," imbuhnya.

Ia menjelaskan, untuk tahap kedua petugas publik yang menjadi kelompok berikutnya yang divaksin. Ada TNI/Polri, petugas pelabuhan, stasiun, bandara, terminal, dan pekerja lainnya yang bersentuhan langsung dengan publik.

"17,4 juta petugas publik orang yang dalam tugasnya sehari-hari bertemu dengan banyak orang. Ini agak berbeda dengan banyak negara lain, ada sebagian besar taruh lansia dulu baru petugas publik, bukan alasan ekonomi sosial politik tapi kemanusiaan," tuturnya.

Sebab, kata dia, lansia adalah kelompok kritikal. Namun di Indonesia vaksin Sinovac baru bisa digunakan usia 18-59 tahun, karena uji klinisnya untuk kelompok tersebut.

"Kami harapkan Astrazeneca, Pfizer datang segera. Itu adalah vaksin yang sudah uji klinis digunakan di atas 60 tahun, akan mulai petugas publik lansia sekitar Maret atau awal April," jelas dia.

"Kalau sudah selesai diharapkan akhir April atau awal Mei bisa dilakukan untuk seluruh masyarakat," tutupnya.***