Saluran irigasi Sekunder di sepanjang Tegalsari - Mekarmaya - Cilamaya dan Muara Kecamatan Cilamaya Wetan, tak boleh lagi mampet akibat pendangkalan, pengikisan hingga longsor. Jika terus dibiarkan, irigasi sekunder yang mengairi 400 hektar sawah di Muara dan Cilamaya itu, bisa terganggu. Mengantisipasi itu, Pejabat Perum Jasa Tirta, Dinas PUPR, Dinas Pertanian hingga perwakilan perusahaan PT Jawa Satu Power (JSP) berkumpul memecahkan solusi di Kantor Camat Cilamaya Wetan, Kamis siang (14/1) sekitar pukul 13.00 Wib.

Entoh Hendra Permana

Dalam keterangannya, Kabid Sarana Pra Sarana Dinas Pertanian Karawang, Entoh Hendra Permana mengungkapkan, koordinasi ini adalah untuk membereskan saluran irigasi yang jadi alasan klasik terkait penyumbatan akibat pembangunan, longsor hingga pendangkalan di sepanjang Tegalsari, Mekarmaya, Cilamaya dan Muara. Sebab, saluran sekunder yang mengairi 400 hektar sawah di muara dan 18 hektar di Cilamaya ini, ada yang longsor bahkan tertutup akibat perumahan hingg penyumbatan hingga komplain serbuan nyamuk yang berpotensi mendera wabah DBD di pemukiman warga. Maka, dalam perencanaan, bagamana solusi agar menormalkan kembali saluran tersebut. "Sebenarnya ini alasan klasik, dan dari dulu sering jadi keluhan. Maka di Carikan solusi bersama lewat duduk bareng ini, " Katanya. 

Entoh menambahkan, jika didiskusikan bersama lintas sektor, bisa diketahui pemetaan wewenang untuk menormalkan irigasi ini. Misalnya longsor, maka ini jadi domain PUPR, begitupun jika pendangkalan maka normalisasinya oleh PJT, termasuk longsor di perumahan, bisa jadi harapan PT JSP, karena pertanian di hilir Cilamaya harus normal, jangan sampai air sudah banyak di alirkan tapi terhambat di perjalanan dan lama sampai ke hilir alirannya. "Semoga bisa ada solusi dan tindaklanjut yang lebih baik pecahkan masalah ini, " Pungkasnya..(rd)