DPC Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Karawang, akan kembali menggelar survey dan wawancara 40 desa di 4 Kecamatan pekan depan, 25 Januari - 24 Februari. Para aktivis buruh migran ini, merancai survey dari Internasional Organitation Of Migration (IOM), United Natione Development Programme (UNDP) ini, untuk mendapatkan gambaran besar mengenai kapasitas desa dalam menanggapi dan menangani isu pekerja migran. Ke 40 Desa tersebut, tersebar di Kecamatan Telagasari, Lemahabang, Cilamaya Wetan dan Cilamaya Kulon yang menjadi lumbung pekerja migran. 

Beberapa Pengurus DPC SBMI Saat Rakor Pra Survey di Sekretariat Karawang

Ketua DPC SBMI Karawang, Didin Sakri Chaerudin mengatakan, survei ini di tujukan untuk mengetahui pandangan desa mengenai fenomena migrasi. Diharapkan, survey melalui pertanyaan input yang memakan waktu sekitar 20 menitan itu, mendapatkan hasil untuk membantu identifikasi kebutuhan desa dalam menyikapi isu-isu terkait pekerja migran. Hal ini, sebut Didin menjadi penting, karena perundangan yang ada, melalui UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa, sudah memberikan pengakuan terhadap wewenang dan peran penting desa sebagai bagian dari pemerintahan. "Secara khusus, UU Nomor 18 Tahun 2017 tentang perlindungan pekerja Migran juga telah memuat peran desa yang strategis dalam tata kelola migrasi, " Katanya, Jumat (29/1).

Didin menambahkan, pihaknya akan memastikan, data-data personal dan informasi yang diberikan akan di lindungi, di rahasiakan, tanpa menyebutkan nama dan hanya akan digunakan untuk keperluan dafu survei ini, serta penyusunan program terkait.  "Selama survey ke pemerintahan desa, para petugas di lengkapi surat tugas resmi dari SBMI Karawang. Kita harap, semua objek survei bisa koperatif dan membanti suksesnya survei yang penyusunannya juga melibatkan badan program pembangunan PBB ini, " Pungkasnya. (Rd)