Jalur Lingkar Barat di Kecamatan Sukasari yang selama ini menjadi salah satu akses mobilitas warga, terputus total akibat terjadi pergerakan tanah saat hujan deras yang melanda wilayah satu pekan terakhir. Bencana alam yang terjadi di beberapa titik di jalur darat penghubung dua kecamatan yaitu Kecamatan Sukasari dan Kecamatan Manis Purwakarta Jawa Barat. Di jalur lingkar barat tersebut teridentifikasi ada empat titik yang terdampak pergeseran tanah.

"Saya sudah cek ke lokasi. Yang paling parah itu ada di Desa Ciririp. Di titik ini terdapat jalan kabupaten yang mengalami amblas dan terbelah. Sehingga, pada saat ini jalur tersebut tidak bisa dilewati oleh kendaraan ruda dua dan empat," Kata Bupati Purwakarta Ambu Anne Ratna Mustika saat dikonfirmasi mediaindonesia.con, Selasa (23/2).

Bupati Anne menyebutkan jika jalur tersebut merupakan akses darat alternatif satu-satunya bagi warga Sukasari. Saat ini, pihaknya sedang mencari solusi yang terbaik. Jangan sampai, kata dia, warga di sana terisolasi lagi.

Menurut Anne Ratna Mustika, saat ini jajarannya sedang mengupayakan supaya jalur alternatif tersebut bisa dilintasi kendaraan roda empat juga. Mudah-mudahan dalam beberapa hari kedepan bisa dilakukan peroses pemadatan.Adapun upaya perbaikan untuk jalur yang terputus tersebut, saat ini pihaknya masih nunggu assessment dari lembaga jembatan dan jalan di Pemprov Jabar.

"Jadi, setelah ada hasil penelitian tim ahli, kita akan segera memperbaikinya. Sebaliknya, kalau menurut assessment mereka tidak bisa diperbaiki maka kita akan memilih jalan alternatif," ungkapnya.

Terkait pasokan logistik bagi masyarakat yang terisolasi, Menurut Ambu Anne, masih bisa melewati jalur alternatif parung Banteng Sukamukti yang masuknya melalui Kecamatan Maniis. Sedangkan, untuk bantuan logistik bagi warga Ciririp dan Kertamanah, pihaknya akan mengirim melaluijalur Loji, Kabupaten Karawang.

Sementara, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) Kabupaten Purwakarta, Wahyu Wibisono mengatakan, kondisi tanah di sejumlah titik di Jalur Lingkar Barat memang memiliki karakteristik labil. Sehingga rentan pergerakan tanah saat diguyur hujan.

Dikatakan Wahyu Wibisono, jajarannya telah melakukan berbagai upaya penanggulangan. Salah satunya, mengungsikan warga ke tempat yang lebih aman. Termasuk, berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mencari jalur alternatif baru untuk warga, khususnya yang bermukim di Kecamatan Sukasari.*** MI