Penyidik Polda Metro Jaya telah memintai keterangan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati untuk mengusut dugaan adanya pemalsuan dokumen dari praktik mafia tanah yang merugikan perusahaan BUMN itu sebesar Rp244,6 miliar.

Dirut Pertamina

Nicke dimintai keterangan oleh penyidik sekitar 2 jam mulai pukul 16.00 WIB di Kantor Pertamina Patraland, Jakarta, kemarin.

"Iya, jadi diperiksa hari ini (kemarin) dalam tahap klarifikasi penyelidikan," ujar Kasubdit Harda Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKB Dwiasih Wiyatputera, ketika dihubungi kemarin.

Pengacara Pertamina, Harry Ardian, menjelaskan dalam pertemuan itu penyidik ingin memastikan apakah pimpinan Pertamina betul-betul mengetahui perkara ini.

Penyidik ingin klarifikasi dari pimpinan Pertamina mengenai pokok-pokok dalam pelaporan polisi tentang dugaan pemalsuan oleh penggugat dalam perkara No 127/pdt.G/2014/PN.Jkt itu.

"Intinya apakah benar pimpinan mengetahui tentang LP (laporan polisi) soal pemalsuan ini, yang meliputi dugaan pemalsuan surat-surat tanah, rekayasa surat kuasa, dan pemalsuan identitas," papar Harry ketika dihubungi tadi malam.

Faktanya para penggugat atau terlapor telah berhasil meyakinkan pengadilan dengan menggunakan dokumen-dokumen primer yang diduga palsu.

Akibatnya uang pertamina sebesar Rp244,6 miliar di rekening BRI dieksekusi PN Jakpus yang mendapat delegasi dari PN Jaktim.

"Kemungkinan besar uang itu telah diserahkan kepada para penggugat. Atas eksekusi tersebut, tim litigasi perdata Pertamina masih terus melakukan sidang perlawanan di PN Jaktim," papar Harry.

Harry menambahkan, sebagi dirut, Nicke akan mempertahankan dan memperjuangkan hak-hak Pertamina sampai kapan pun.

"Harapan Ibu Nicke, tentunya para penyidik bisa segera menuntaskan kasus ini tanpa pandang bulu. Yang kedua, ia akan perjuangkan hak-hak dan aset-aset Pertamina semakimal mungkin," ujarnya.

Hasil penelusuran tim pengacara PT Pertamina menduga ada pemalsuan dokumen yang dilakukan pihak tergugat dari proses perdata tersebut. Setelah mendapat laporan dugaan pemalsuan itu, polisi saat ini masih terus melakukan penyelidikan.***

Sumber : Media Indonesia