Anggota komisi IV DPR RI Luluk Nur Hamidah mengatakan sudah saatnya indonesia memiliki food estate yang menjadi kawasan khusus produksi pangan berskala luas dan terpadu berbasis hortikultura, mencakup aspek dari hulu ke hilir. Hal tersebut harus didukung dengan berbagai strategi dan kebijakan yang progresif, terencana dan terukur.

“Kalau ini bisa produksi, no more impor dari China. Impornya dari Sumatera Utara untuk Indonesia gitu. Jadi jawa mengimpor bahan makanan hortikultura seperti bawang merah, bawang putih, kentang, dan kopi itu dari Sumatera Utara bukan dari Tiongkok,”  ujar Luluk saat meninjau kawasan food estate,.

 

Ia optimis dengan adanya kerja-kerja hebat, hasil produksi produk pangan akan menjadi baik. Ia juga menekankan agar program food estate dari hulu hingga hilirnya harus benar-benar dipastikan berjalan lancar. Karena memang tidak mudah memahami aspek-aspek agrikulturnya, sehingga butuh upaya ekstra.

 

"Kalau memang ingin sukses ketahanan dan kemandirian pangan, pasti bisa kita lakukan. Komisi IV DPR RI secara politik perlu juga memberikan dukungan dan pengawasan agar ini bisa berhasil," pungkasnya**ts